HARAPAN TAK SAMPAI
Namaku Sika, aku anak ke-5 dari delapan bersaudara dan tinggal di sebuah kabupaten. Orang tuaku seorang petani yang jika dilihat dari segi ekonomi kami termasuk cukup. Meskipun orang tua tidak mengenyam pendidikan yang tinggi, namun dalam mendidik anak-anaknya secara demokratis, artinya tidak memaksakan kehendak atau keinginan orang tua dan dapat dilihat dari profesi anak-anaknya yang beragam, seperti ada yang menjadi guru, polisi, dan juga berwiraswasta. Sejak duduk dibangku sekolah dasar aku sudah belajar mengerjakan pekerjaan rumah setiap hari dengan rutin sesuai tugas yang telah dibagi oleh orang tua. Tugas aku kerjakan dengan baik, sambil berjanji dalam hati untuk bekal dikemudian hari. Sebenarnya dari segi IQ aku termasuk biasa, namun dengan ketekunanku, nilai raport SD dari kelas satu sampai kelas enam tergolong baik, setelah lulus aku mengikuti tes masuk di SMP negeri dan diterima. Saat mengenyam pendidikan di SMP selama tiga tahun dengan segala lika likunya. Saat duduk di bangku kelas dua SMP, aku memiliki cita-cita kalau sudah selesai kuliah ingin bekerja kantoran, karena menurut pandanganku bekerja kantoran itu enak, tempatnya nyaman dengan AC, dan lain-lain. Setelah lulus SMP dengan predikat baik, orang tua memberi masukan untuk masuk ke sekolah keguruan waktu itu SPG, karena aku anak perempuan dan setelah lulus dapat langsung bekerja menjadi guru SD. Aku sebenarnya tidak setuju dan dilema dalam hati. Untuk mendapatkan jawaban, setiap beribadah aku berdoa memohon petunjuk kepada-Nya. Aku tetap mengikuti tes masuk SPG dan tes di SMA dan diterima semua, kemudian aku lebih memilih melanjutkan pendidikan di SMA dengan harapan dapat kuliah dengan peluang jurusan yang banyak. Selama tiga tahun menempuh pendidikan di SMA dengan jurusan IPA, setelah lulus dengan predikat baik, kemudian aku mengikuti tes masuk PTN dengan usaha dan tidak lupa berdoa yang kupanjatkan kepada-Nya. Namun usahaku itu tidak berhasil, dan berjanji akan mengkuti tes lagi tahun berikutnya. Selama satu tahun aku mengisi waktu dengan mengikuti kursus-kursus salah satunya yaitu kursus bahasa inggris. Tepat satu tahun, aku menikuti tes masuk PTN lagi dan diterima di salah satu Universitas keguruan negeri di Jawa Tengah. Ilmu yang diperoleh semasa kuliah inilah yang membawaku sekarang menjadi seorang guru dan tidak pernah terbayangkan olehku sebelumnya profesi ini. Menjadi seorang guru ternyata menyenangkan juga memiliki pengalaman yang berbeda dan mungkin tidak didapat kalau bekerja kantoran. Tersirat pengalamanku ini ada dalam firman Allah SWT dalam Al-Quran, yiatu "Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah : 216).
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren
Trims, SALSM KENAL
Keren abis bu
Trims
Mantaab Bu Sri...
Trims
Maaf salah. Makdid saya terima kasih
bisa juga bu Sri nulis cerpen ya. bagus bu alur ceritanya.
Baru belajar dari bu Nazla
Semangat bu..oh iya..siapakah gerangan si aku?..hehe
Ya tokohnya
Mntap
Terima kadih
keren keren
Terima kasih