Bismillahirrahmanirrahim#TAGUR ke-347

*

Salahkah ketika kita merasa sehat-sehat saja, sehingga merasa dapat bebas aman dan nyaman-nyaman saja untuk beraktifitas segala macam. Bahkan mengonsumsi beraneka makanan pun terasa aman-aman saja karena tidak perlu berpantang ria. Sahabat, sesekali memang perlu kita mempertanyakan hal tersebut kepada diri kita sendiri. Bukan kepada teman, dokter, apalagi ke dukun.

Bab sehat dan kesehatan diri tentunya diri sendiri yang secara urgen memahami. Seringkali disayangkan justru banyak sekali diri-diri yang mengabaikan kondisi diri sendiri. Tidak ada salahnya merasa sehat, sehingga dapat memotivasi aktifitas yang positif di keseharian.

Sebaliknya menjadi bumerang ketika perasaan sehat-sehat saja ini tidak dibarengi dengan konsekuensi logis. Artinya, keadaan fisik dan fsikis tubuh tidak selaras dan tidak senada dengan apa yang dirasakan. Merasa sehat-sehat saja, sementara badan memberikan sinyal-sinyal tertentu yang seringkali kita abaikan. Perilaku mengabaikan ini bisa karena berbagai modus dan kepentingan, pribadi tentunya.

Tidak ingin keluarga atau teman mengerti keadaan diri yang memiliki keluhan/sakit, maka merasa dan berlaku sehat-sehat saja bisa menjadi salah satu cara untuk menutupinya. Harusnya hal seperti itu tidak boleh terjadi, karena hanya berdampak tidak baik bagi tubuh.

Merasa sehat akan sah-sah saja ketika badan benar-benar sehat tanpa keluhan, tanpa indikasi sakit. Sahabat, mari pandai-pandai dan baik-baik berlaku bijak pada diri sendiri, waspadai setiap sinyal yang diberikan tubuh. Tubuh kita juga berhak mendapatkan perlakuan dengan baik. Segera periksa jika ada indikasi sakit, dan bukan malah menutupinya dengan merasa sehat. Salam sehat dan bahagia.

*

Berinovasi_jangan_berhenti_Berkarya_jangan_ditunda.

Bumi Bung Karno_Sabtu_12 Juni 2021