Bismillahirrahmanirrahim#TAGUR ke-358

**

Berbicara tentang bahagia tidak ada batasnya. Bahkan berbicara tentang bahagia bisa dibilang tidak aka nada habisnya. Setiap kita memiliki sumber bahagia yang berbeda-beda. Setiap kita memiliki takaran bahagia yang berbeda-beda pula.

Apalagi terkait dengan alasan untuk menjadikan hidup ini layak terlakoni dengan penuh kebahagiaan. Bahagiaku adalah bahagiaku, dan bahagiamu adalah bahagiamu. Sebuah alasan senyampang tidak menimbulkan dampak kerugian pada orang lain, tidak perlu diragukan untuk diperjuangkan. Maka ketika bahagia itu tidak mengganggu gugat kenyamanan orang lain, apapun alasannya, seharusnyalah kita perjuangkan.

Sebaliknya, apapun alasannya ketika bahagia itu mengganggu gugat kenyamanan wilayah hidup orang lain, maaf, tentunya perlu sekali untuk dipertimbangkan. Jadi mengapa harus menunda bahagia jika memang itu milik kita, tanpa mengganggu peran tetangga.

Salam sehat, bahagia itu indah dirasa, sejuk di hati, meskipun jemari kadang terluka saat menggenggamnya.

*

Bumi Bung Karno_Selasa23_ Juni 2021

Berinovasi_jangan_berhenti_Berkarya_jangan_ditunda.