Bakso Pandemi Mendekatkan Keluarga

Dampak positif dari kondisi tiga bulan ini adalah para ibu yang memiliki banyak waktu di rumah. Meski banyak yang ambil peran untuk tetap produktif dengan mengikuti berbagai macam kegiatan daring. Orang tua yang bekerja dari rumah, memang memiliki banyak waktu untuk bersama anak-anak.

Tak terkecuali bagi saya. Ditengah kesibukan saya yang memiliki banyak agenda kegiatan, namun menulis di media guru juga menjadi kesenangan tersendiri. Tanpa terasa sudah 40 hari saya menulis. Meski tulisan yang saya kirim masing sangat sangat sederhana. Namun konsistensi saya untuk menulis setiap hari adalah mematahkan rasa enggan dan beratnya menulis. Jadi kemampuan saya untuk bisa menulis sampai saat ini adalah perjuangan panjang untuk tidak terjun bebas kelak. Dan ucapan terimakasih dapa Media Guru atas wadah ini bagi saya terutama dalam menuangkan kalimat-kalimat sederhana.

Selain menulis, mencoba beberapa hal yang baru menjadi ajang belajar bagi saya. menjadi moderator dikegiatan online, menjadi narasumber, mengikuti kelas webinar, mengikuti kelas parenting  dan menjadi host di kegiatan streaming juga saya lakukan. Hingga kini menyelesaikan pekerjaan utama sebagai guru dengan deadline yang bertabrakan justru membuat saya sangat menikmati dampak positif covid-19.

Sebagai  ibu bekerja yang berubah ritme, dari biasa bekerja di sekolah sekarang menjadi guru dari rumah. Di rumah dengan menghadapi anak-anak yang mulai merasa bosan tentu menjadikan emosi akan meledak-ledak dengan anggapan anak-anak tak emmahami ibu yang sebenarnya sedang bekerja. Padahal sesungguhnya anak-anak mengharapkan perhatian ibunya ketika dirumah. Tak beda dengan saya. Justru pada saat ini anak-anakingin berpetualang dengan saya.  untuk bisa memberikan saya ruang belajar seluas-luasnya anak-anak dan saya memiliki waktu bersamaan di dapur.

Kami memliki kebiasaan memasak bersama di sore hari. Ini bermula dari Ramadhan yang mengharuskan saya memasak untuk berbuka. Namun karena anak-anak butuh waktu, akhirnya kami setiap sore berada di dapur secara bersama untuk menyiapkan santapan berbuka. Dan ini menjadi berlanjut hingga hari ini. Semoga berlanjut hingga mereka tidak lagis erumah dengan saya.

Saat inilah peralatan masak yang selama ini tersimpan rapi, harus keluar dari kardusnya. Menjajali resep-resep masakan yang dipilih anak-anak untuk di eksekusi. Seperti hari itu kami menginginkan bakso untuk berbuka puasa yang kami lakukan di bulan syawal ini. Tak perlu lama. Anak bungsuku langsung ambil HP dan mencari resep bakso yang mudah untuk kami buat. Setelah dipilih, kami pun menyiapkan semua bahan, dan ketika akan menggiling daging   anak-anak bingung karena tak punya alat penggiling daging.

aku langsung ke bagian penyimpanan barang peralatan masakku, di sana ku ambil alat penggiling daging. Semua terkejut karena ta menyangka ternyata ibunya punya alat yang dibutuhkan. Begitulah jika selama ini setelah membeli di simpan dan entah kapan akan di pakai. Akhirnya kami membuat bakso dengan mengikuti panduan salah satu resep di internet dan memodifikasinya dengan selera kami.  Hingga saat berbuka, bakso yang kami buat terasa sangat lezat. Semua puas dengan hasil yang dicapai.

Meski #dirumahaja, bukan berarti mati gaya. Nikmati saja mulai dari Cinderella hingga jadi upik Abu. Semua ada masa untuk mengambil peran. Menikmatinya atau melawannya? Semua tergantung pilihan. Bagi saya nikmati saja setiap peran. Ada awal, pasti ada akhir.

Yuk bersenang-senang dengan keluarga.