Navigasi Web

Menatap Senja

Keesokan paginya, Ana bersiap untuk berangkat ke kantor bersama Tari. Mama Amel kembali beraktifitas seperti biasa, Ia bahkan akan menyiapkan rancangan baru untuk trend mode brand milik perusahaan Ariel yang salah satu disignernya adalah Mama Amel.

“Sayang…Mama mau corat coret lagi untuk model terbaru, nanti kalau sudah siap mama tunjukin ke kantor.”

“Apa nggak sebaiknya mama istirahat aja dulu, biar lebih fresh.”

“Nggak apa-apa sayang…mama sudah baik-baik aja kok. Percaya sama mama.”

“Kalau mama sudah ngerasa gitu, Aku ngikut aja, tapi jangan dipaksa ya, kalau mama capek istirahat.”

“Iya sayang…kamu tenang aja, mama akan turuti kata-kata kamu.”

“Kalau gitu aku pamit ya Ma.”

“Panit ya Tante.”

Kata Tari.

“Kalian hati-hati ya, semangat kerjanya.”

Dengan mengendarai motor, kedua sahabat itu meluncur santai dijalanan yang masih tampak sepi karena hari masih terlalu pagi. Seperti biasa, mereka tiba di kantor ketika penghuni kantor hanya satpam dan cleaning service.

Di sisi lain, Ariel ternyata tiba di rumah Ana, dengan tujuan untuk menjemput Ana agar berangkat bareng ke kantor. Namun ternyata Ana sudah tiba di kantor duluan.

“Pak Ariel…ada yang bisa saya bantu?”

Tanya mama Amel.

“Saya kesini mau jemput Ana dan berangkat bareng saya.”

“Waduh Pak…Ana nya sudah berangkat dengan Tari, bahkan mungkin sudah sampai kantor.”

“Oh gitu ya Bu…cepat sekali mereka berangkat.”

“Ana mah memang gitu Pak, sejak dulu waktu masih sekolah juga berangkat selalu lebih awal, makanya dia nggak pernah ketinggalan.”

“Terus gimana Bu Amelia? Sudah mulai membaik? Kalau maasih perlu istirahat, silakan istirahat aja Bu.”

“Terima kasih sebelumnya Pak, tapi saya sudah baik-baik saja Pak. Kemarin saya konsul kembali ke psikiater, dan semuanya baik, bahkan saya tak perlu lagi mengkonsumsi obat.”

“Oh…jadi kemarin Ibu baru konsul lagi?”

“Iya Pak, Alhamdulillah semuanya baik-baik saja. Bahkan saat ini saya sedang membuat rancangan baru untuk brand perusahaan kita, mudah-mudahan dapat diterima oleh bagian produksi. Tadi saya juga sudah cerita ke anak saya.”

Ariel terdiam sesaat. Padahal beberapa kali Ia menanyakan ke Ana kapan mamanya akan konsul ke psikiater lagi, Ana bilang belum ada terjadwal, dan ternyata kemarin Ana membawa mamanya ke psikiater.

“Kalau gitu saya permisi ya Bu, mau berangkat ke kantor. Sekalian saya izin untuk kedua kalinya, besok saya mau bawa Ana ke acara pesta temen saya.”

“Iya Pak…saya sudah izinkan kok.”

Ariel pun beranjak dan langsung tancap gas dengan mobilnya menuju kantor. Ia masih merasa bingung akan sikap Ana yang sepertinya menolak bantuan darinya.

Tiba di kantor Ariel duduk manis di kantornya sambil menandatangani beberapa file yang disiapkan oleh sekretarisnya. Jadwal hari ini tidak begitu padat, Ariel hanya menunggu kedatangan koleganya di jam sepuluh pagi di kantornya, selebihnya Ia habiskan di kantor karena tidak ada jadwal keluar kantor hari ini.

“Panggilkan Anastasia ya, suruh ke ruangan saya.”

“Baik Pak.”

Jawab sekretaris Pak Bos.

Tak lama kemudian Ana pun tiba di ruangan Pak Bos.

“Permisi Pak…”

“Jadwal hari ini cuma ketemu kolega saya aja kan?”

“Iya Pak, dan waktunya itu jam sepuluh.”

“Di ruang meeting atau disini aja?”

“Tamu kita ada dua orang sih Pak, kalau mau di ruangan ini juga bisa.”

“Ya sudah, disini aja, tolong kamu siapkan semuanya.”

“Baik Pak.”

“Nanti pulang kantor, kamu saya antar ya? ada sesuatu yang mau saya bicarakan sama kamu.”

“Nggak di kantor aja Pak?”

“Ini bukan tentang pekerjaan.”

“Iya Pak.”

Baru saja Ana akan beranjak dari tempat duduknya, sekretaris Pak Bos masuk dan mengabarkan kalau tamu PaknBos sudah hadir.

“Pak…kolega kita sudah tiba.”

“Tolong suruh satpam antar ke ruangan saya ya.”

“Baik Pak.”

“Pak…saya ikut di ruangan ini juga?”

Tanya Ana.

“Kamu kan Aspri, ya ikut lah disini.”

“Baik Pak.”

Tak lama kemudian para tamu pun sudah tiba di ruangan Pak Bos. Mereka membicarakan tentang peluang bisnis dan kerjasama untuk suatu bisnis baru. Ana ikut terlibat dalam meeting tersebut bahkan Ia juga mencatat hal-hal penting yang disepakati dalam meeting itu.

Ikuti kelanjutannya!

Asahan, 19 Juli 2024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post