Aku dilahirkan dalam sebuah keluarga yg hidup sederhana.Aku terlahir dari seorang ibu yang yang melahirkan seorang anak yg sudah berumur cukup tua dalam usia 50 th. Dan dari seorang Ayah yang juga sudah berumur cukup tua 53 tahun. Kelahirkan sangat diharapkan oleh keluargaku karena dalam silsilah keluarga belum ada yang perempuan,sedangkan di Minangkabau memakai sistim kekerabatan matrilineal. Yaitu garis keturunan menurut ibu,itulah sebabnya kelahiranku sangat diharapan dalam keluarga besarku. Alhamdulillah aku lahir dengan selamat dan sesuai dengan harapan keluarga yaitu seorang perempuan mungil dengan berat kata orang tua hanya 2,3 kg secara normal. Semua keluarga menyambutku dengan gembira. Malahan ada seorang nenek yg bernazar kalau seandainya lahir seorang anak perempuan dlm keluargaku maka ia akan memberikan anak yatim sekeranjang telur itik. Alhamdulillah ini nazarnya ini dengan ikhlas dipenuhinya.

Semasa kecilku aku hanya ditemani oleh ibuku saja, kerena umur 2 tahun ayahku sudah menghadap Sang Pencipta. Bagaimana rasa sayang seorang ayah sampai hari ini tidak pernah aku rasakan dalam kehidupanku. Pernah suatu hari aku menanggis melihat temanku selalu ditemani ayahnya.

Umur enam tahun aku masuk TK di kampungku . Aku termasuk siswa pertama di Tk tersebut, karena TK tersebut baru berdiri di kampungku, kakak kakakku dulu TKnya di kampung sebelah.

Waktu di TK aku sering di bawa guru untuk ikut berlomba, aku senang sekali. Pernah ikut loma melukis tingkat kecamatan dalam rangka Hardiknas, Alhamdulillah aku mendapat juara 2. Aku tidak menyangka akan mendapat hadiah.

Umur tujuh tahun aku masuk SD di kampung hari hari kulalui dengan senang hati, sama seperti teman-teman sebayaku walaupun tidak ada Ayah di sampingku, tapi walau demikian kakak sepupukuku sayang kepadaku, aku sering di bawanya bermain . seperti naik sepeda, berenang dll.

Kelas empat SD aku sakit sehingga sering libur, setelah diperiksa dokter ternyata aku menderita amandel yang akut,satu satu jalan harus operasi