AKU SALAH, DAN ORANG LAIN YANG BENAR (643)
Ada satu sikap, yang selama ini telah salah kita lakonkan. Kesalahan bersikap ini ternyata malah dapat membuat bertambah ruwet keadaan atau masalah yang sedang kita hadapi. Apa itu? Yakni sikap yang selalu menyalahkan orang lain atas keadaan yang terjadi dengan diri kita saat ini.
Menurut kisah dalam Al-Quran, Allah SWT memperingatkan Nabi Adam dan Hawa untuk tidak memakan buah dari pohon yang dilarang. Namun, karena pengaruh Iblis (setan), mereka melanggar perintah Allah dan memakan buah dari pohon tersebut. Setelah mereka melanggar perintah tersebut, mereka merasa malu dan bersalah. Kemudian, Nabi Adam dan Hawa memohon ampunan kepada Allah: "Kemudian keduanya (Adam dan Hawa) memakan buah pohon itu; lalu jelaslah bagi keduanya auratnya. Mereka mulai menutupinya dengan daun-daun surga. Dan pada petang (hari yang sama), mereka terdengar suara Tuhan mereka di surga; Ia bersabda, 'Bukan kah Aku melarang kamu dari pohon itu dan mengatakan kepada kamu bahwa setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu?' (Adam dan Hawa) berkata, 'Ya, Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri; jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami akan termasuk orang-orang yang rugi." (Al-Quran, Surah Al-A'raf, Ayat 23).
Allah SWT adalah Maha Pengampun, dan dalam kasus Nabi Adam dan Hawa, Allah memberi ampunan kepada mereka setelah mereka bertobat dan memohon ampunan. Kisah ini juga mengandung pesan moral tentang pentingnya taat kepada perintah Allah, serta pentingnya bertobat dan memohon ampunan kepada-Nya.
Dari kisah ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa Nabi Adam tidak menyalahkan Iblis (setan), yang telah memberikan pengaruh buruk padanya, namun langkah yang diambilnya adalah mengakui kesalahannya dan memohonkan ampun serta bertaubat. Siap belajar dari kesalahan dan siap untuk memperbaiki diri di masa yang akan datang.
Sebagai rangkuman yang dapat diambil dari uraian kisah ini, bila terjadi masalah dalam diri dan kehidupan kita, sebaiknya yang perlu dilakukan adalah 4 langkah: pertama: mengakui kesalahan, “bahwa aku yang salah dan orang lain benar”; kedua: memohon ampun kepad Allah Subhanawata’ala; ketiga: siap untuk belajar dari kesalahan tersebut dan keempat: siap untuk memperbaiki diri. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya
Keren