Sridewi Angkat

Sri Dewi Angkat Pegawai Kemenag Dairi ...

Selengkapnya
Navigasi Web

tantangan menulis gurusiana hari ke 1. SENJA YANG INDAH

Pak su baru saja pergi menuju rumah Allah. Kenderaan roda dua ya yang terparkir di halaman segera saya masukkan ke garasi. Saat hendak menutup pintu pagar, tiba-tiba seorang ibu datang mendekat. Pagar urung saya tutup. Ibu yang tidak saya kenal itu tersenyum ke arah saya kemudian mengalihkan pandangan ke arah tanaman hias yang tumbuh subur  dalam pot di halaman kecil rumah saya.

"Cantik bunganya bu" kata si ibu dengan pandangan berbinar. 

"Iya bu. Kata orang namanya bunga nusa indah" jawab saya mengakui. Saya pun sangat suka memandangi tanaman yang ada di depan rumah saya. Walau bunga murahan jika dibandingkan dengan harga  bunga sekarang, tapi karena dirawat dengan telaten, sepertinya tanaman menjadi bernilai dan sedap dipandang mata. Memang sejak pak Su pensiun, beliau jadi sangat serius merawat tanaman bunga dalam pot itu. Ditambah lagi dengan kolam yang sangat kecil yang berisi ikan mas, menambah daya tarik terhadap halaman mungil rumah. Saya sering duduk berlama-lama di teras sambil memandangi tanaman hias yang tak seberapa itu. Dan biasanya, tetangga akan datang bershilaturrahim sambil memandangi tanaman saya yang kata mereka juga sangat menarik. 

Pernah ada tetangga berkata, "sebenarnya bu, saya ingin meminta pohon bunga ibu. Hanya saja saya nggak yakin jika bunga itu akan tumbuh secantik di halaman ibu. Jadi biarlah kami memandang tanaman ibu kapan saja  kami mau"  kami pun tertawa bersama. Saya maklum, mereka segan meminta karena sepenuhnya tanaman itu pak Su yang mengurua. Saya hanya menikmati saja  dan membeli keperluan seperti pupuk dan pot. 

"Lama-lama memandang, damai hati saya bu" ucap si ibu lagi. Saya jadi tersadar. Ternyata ibu tersebut masih berdiri dekat pagar, belum pergi dan  saya lupa untuk  mengajaknya  masuk.

"Silakan masuk bu," ajak saya

"Hampir maghrib bu, lain kali saya datang lagi. Kebetulan tadi lewat, jadi saya sempatkan berhenti karena saya lihat ada pemilik. Kalau tak ada pemilik saya melihat-lihat halaman rumah ibu nanti orang lain menyangka saya akan mencuri bunga ibu" 

Kami tertawa bersamaan.

"Teringatnya rumah ibu di mana?" Tanya saya

"Saya baru pindah di gang  Bangau bu" jawab ibu cantik tersebut.

"O, kapan-kapan kita jumpa lagi bu" kata saya.

Ibu itu tersenyum, dan mengucap salam saat akan berlalu meninggalkan rumah saya. Saya balas salamnya sambil menutup pintu pagar. Saya sempat menatap ibu tersebut berbelok ke arah gang Bangau yang simpangnya hanya empat rumah dari rumah saya.    Azan maghrib telah berkumandang.  Allah Maha Besar.

 

 

Rumahku,  06 Oktober 2020

Tagur hari pertama

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ada lanjutannya bu?

06 Oct
Balas

Sukses buat Ibu...saya juga harus mengulang hari ini ..remidi...

07 Oct
Balas

Cerita yg pas lagi musim berbunga bu. Salam kenal dan salam literasi. Sukses selalu

06 Oct
Balas

Salam kenal juga bu Lily Yovita. Sukses juga untuk ibu. Salam literasi ibu sayang.

06 Oct



search

New Post