Pasangan Muda
Pasangan Muda
" Ini serius Bu..kami sangat berminat dengan rumah kontrakan ini. Sangat sesuai dengan ekspektasi kami berdua". Ujar Imran. Lelaki muda parlente itu bersemangat dan antusias. Sementara Diana, istrinya lebih banyak diam sambil menggendong balita. Dia hanya memeriksa ruang demi ruang dan sesekali memuji, suasana dan desain ruangan yang sangat dia suka. Mereka nampak bahagia " Papi, langsung dua tahun saja kita sewa ya," Ujar Diana merayu manja. " Ok, sip". Imran setuju dengan wajah bahagia. " Baiklah Bu, besok kami akan bayar lunas sewa rumah ini, langsung untuk dua tahun. Kami juga tidak buru-buru untuk mengangkat barang. Imran menekankan kembali kesepakatan sebelum berpamitan.
Keesokkan harinya. " Hallo, Bu saya mohon maaf , belum sempat mengantarkan uangnya. Insyallah siang nanti saya antarkan. Tidak apa-apa kan Bu?". Terdengar suara Imran dari seberang telepon. " Ooh ndak masalah, saya masih beres-beres. Ada di sini sampai sore kok. Terserah mau antar jam berapa". Saya pun kembali membereskan rumah kontrakan itu. Selang 30 Menit, Diana dan Ibu Imran ternyata sudah muncul di rumah saya. Mereka menyerahkan uang kontrakan. Saya hanya membatin," Benar-benar pasangan muda yang bahagia dan kompak dengan ibu mertua.
Sore harinya saya melepas lelah di kediaman. Setelah dua hari bersitungkin membersihkan rumah kontrakan itu, akhirnya ketemu juga dengan penyewa. Alhamdulilah uangnya bisa untuk shopping sepuasnya. Hayalan saya terhenti ketika telpon berdering. Diana, istrinya Imran, mau ke tempat kediaman saya. Ada yang akan dibicarakannya. Tidak etis hanya lewat telepon. Di ruang tamu dia mengatakan," Maaf Bu, kami tidak jadi menyewa rumah ibu karena saya baru saja bercerai dari Imran. Jadi kalau boleh saya minta lagi uang tadi. Ini bukti pembayaran nya saya kembalikan. Malam ini juga saya akan berangkat ke luar negeri.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Waah kok bercerai? Kelihatannya mereka pasangan muda berbahagia ya, Bun. Keren pentigrafnya.
Biasalah bunda, emosi masih meledak-ledak
Kok bisa tiba2....tak ada hujan tak ada panas?
Terjadi Hujan badai Bu Mul, setelah penyerahan uang, hahah
keren, pentigraf berikutnya mereka rujukkah Buk ?
Hehe, terimakasih Bu konselor, semoga saja..
Masih bisa lanjut bun ceritanya
Semoga masih ada ide bunda
Ha... Ada apa ini?
Aduh, gak jadi shopping.endingnya menyedihkan . Tulisannya keren
Belum rezeki pak, heheh
Lhadalah...kok ngga jadi?by the way, ini bagus banget bu. Aku pengin bisa nulis kayak gini, ih.
Terimakasih Bu, ini baru belajar..ayooo Bu, berani mencoba..