'PANGEK PISANG'
KULINER PANGEK PISANG, UNGKAPAN KERINDUAN PADA KAMPUNG HALAMAN
Sudah lebih dua tahun aku belum pulang ke kampung halaman, Tahun 2019 tidak bisa mudik karena kesibukan tugas yang meningkat waktu menjelang libur . Pada tahun 2020 berencana mau mudik atau kekampung halamanku, tapi Allah mentakdirkan lain, padahal pada awal tahun 2020 sudah dibuat rencana mau mudik . Merebaknya wabah covid-19 pada bulan Maret di Indonesia membuat ku tidak dapat melepaskan kerinduanku pada ibuku kampung halaman, sanak saudara, sahabat , kuliner khas dan orang kampungku .
Tahun ini tampakya kerinduan ini masih tetap tertahan namun yang membuat hatiku sangat bahagia kali ini adalah karena kehadiran ibuku di bulan Ramadan tahun ini didekatku. Sebagian besar kerinduanku sudah terobati.
Hari kedelapan puasa, aku dan ibuku membuat menu buka puasa dengan masakan khas Sumatera Barat yaitu dengan membuat “ Pangek Pisang”. Pangek pisang adalah makanan yang berasal dari Sumatera Barat, khususnya di Solok Selatan , setahuku Pangek Pisang adalah makanan favorit disetiap hajatan turun mandi, baralek, dan manjalang mintuo dan hantaran kerumah mertua. Pangek Pisang sangat gurih, karena dimasak dengan rasa cinta dan kasih sayang dan rasa kebahagian karena hidangan ini biasanya untuk merayakan kehadiran anak, cucu , menantu baru dan menghormati mertua.,Karena salah satu menu hantaran bagi menantu baru adalah hidangan pangek pisang yang dipadukan dengan “ PULUIK” atau nasi ketan.
Wah , kerinduanku pada pada kampung halaman terobati juga. Aku dan ibuku mulai membuat makanan ini , Bahan –bahanya terdiri dari: pisang kepok( pisang batu kata orang minang), pisang yang dipilih adalah pisang yang sudah matang ditandai dengan kulitnya yang berwarna kuning, tapi jangan yang terlalu matang. Bahan selanjutnya adalah pati dari santan kelapa kelapa 1 liter untuk pisang satu sisir yang besar, sedikit garam , dua lembar daun pandan wangi, empat sendok gula pasir ditambah sedikt vanilla dan satu jempol kunyit yang sudah dihaluskan. Cara membauatnya . Pertama Aduk santan dengan kunyit , gula garam valila dan beri daun pandan, masukkan pisang ke dalam panci kemudian tutup. Lalu masak diatas kompor dengan api sedang. Masak selama 15 menit atau sampai santannya tinggal sedikit angkat lalu letakan di wadah yang berwarna putih untuk meningkatkan keindahan penyajian. Pangek Pisang sudah siap disantap. Untuk lebih lengkapnya rasa, memakannya ditemani oleh SIPULUIK atau nasi ketan.
Ternyata kliner Pangek Pisang yang aku buat dan aku nikmati pada buka puasa di hari delapan Ramadan , membuat kerinduannku akan kuliner kampong halaman dapat terobati.
Penulis: SRI DELIANA, S.Pd , ditulis tanggal 20 -4-2021
Kepala SDN 90/II Talang Pantai, Kab. Bungo Jambi
ditulis tanggal 20 -4-2021

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap tulisan kolomnya. Semangat literasi. Sudah like & follow
Makasih motivasinya pak
Makasih motivasinya pak
Alhamdulillah. Terimakasih resep masakan pangek pisangnya uni. Barokallah
Sama-sama bu, salam literasi
Mantap... salam literasi...izin follow
Makasih Bu, Ya Bu