Tangisku di 'SAGUSABU'
Tangisku di ‘SAGUSABU’
Oleh: Sri Arliyanti Simamora, S.Pd
Serasa terisi penuh relung hatiku saat mendengar motivasi luarbiasa dari orang yang aku harapkan mau menerima ku sebagai temannya meskipun hanya di gurusiana. Air mata ku tak berhenti mengalir seiring gemuruh yang membuncah didadaku. Tiap kata yang dia sampaikan di kelas menulis buku “SAGUSABU” Pelalawan ini adalah sabda yang harus kutulis.
Muhammad Ihsan, nama yang dia perkenalkan seolah-olah hanya untukku saja. Waw dia Pemimpin Media Guru Indonesia. Capaian yang sudah sangat mengangkasa pikirku. Sembari melihat video yang dia tayangkan ingatanku terseret ketahun 2013 saat aku dipercaya menjadi pemimpin umum Pers Mahasiswa Kreatif di Universitas Negeri Medan. Tempat pertama sekali tulisanku dicetak dalam tabloid sederhana. Sekian lama aku tidak pernah lagi menulis dan sekarang aku duduk diantara ratusan guru hebat. Disini aku dipukul untuk menulis lagi. Bukan main menulis buku.
Dengan ciamik Pak Ihsan mengahiri sesinya dengan memperkenalkan narasumber kedua. Seoarang mantan cleaning servis di toko buku gramedia yang bermetamorfosis menjadi gurunya guru. Seketika aku membatin “Hari ini biarlah aku jadi ‘pesuruh’ yang ditugasi membelikan buku untuk perpustakaan yang diamahkan dipundakku. Satu bulan lagi bukuku harus jadi dan orang menemukannya dengan mudah karena mendunia”.
Kaget, tiba-tiba Pak Eko Prasetyo sudah berada disamping kursiku lalu bertanya “ini buku siapa?”
“Buku saya Pak” jawabku?
“Ibu yang menjadi penulis buku ini?” Tanyanya lagi.
“Bukan Pak, maksud saya ini buku yang saya beli.” Kalimatnya menyengatku. Bangganya jika sudah punya buku jerit sanubariku. Lalu beliau melihat tulisanku di layar monitor. Dan kulitku serasa lepas ketika Pak Eko Prasetyo membaca tulisanku. Malu. Mengapa kalimatku berperdar kemana-mana. Dimana huruf-hurufku? Lelah kupunguti satusatu. Tetap garing. Ada tetes embun kurasakan dijiwaku ketika Pak Eko Prasetyo mengatakan tulisan yang bagus Bu. Tinggal dilanjutkan. Sikapnya ‘menampar pipiku’. Aku teringat bagaimana aku dengan tega mengina tulisan siswaku. Kini aku merasakan apa yang terjadi dikelasku ‘penyiksaan guru bahasa’ ampuni aku ya Allah.
Aku harus berterimakasih kepada Bu Dra. Erni. Dia yang ‘menyeretku’ ke kelas Menulis Buku “SGUSABU” Pelalawan ini. Pemenang juara satu lomba guru berprestasi tingkat provinsi Riau tahun 2017 ini adalah orang yang pertama kali akan saya cium dengan takjim ketika buku saya terbit. Satu bulan dari sekarang.
Dia guru kharismatik yang diam-diam saya kagumi, saya segani dan jahatnya dia selalu berhasil membuat saya iri. Saya mengenalnya pertama sekali saat saya dimutasi dari SMPN 2 Lirik ke SMKN 1 Pasir Penyu. Di unit kerja saya yang baru ini, saya berusaha secepatnya untuk beradaptasi. Saya sangat menyadari kehadiran saya di SMKN 1 Pasir Penyu bak semut yang berdiri ditengah-tengah kawanan gajah yang sedang berlari, bermigrasi ke tempat yang lebih subur lagi.
Dra. Erni di SMKN 1 Pasir Penyu adalah guru yang paling benderang diantara ratusan pelita lainnya. Dengan tangan dinginnya SMKN 1 Pasir Penyu banyak menyandang sederet prestasi. Ibu Dra. Erni izinkan aku menulis tentang dirimu wahai guru idolaku.***
Penulis adalah peserta SAGUSABU kelas Pelalawan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Dahsyat
Luar biasa...
Ya Allah , terima kasih kami memiliki guru muda yg punya semangat luar biasa, ibu doakan mdhan bukunya jadi . Aamiin ,!
Amin ya Rabbal Alamin. Terimakasih bu. Duh bu doa ibu buat Anti nangis terharu lagi.
Bu Yossilia mohon tularkan ilmu ibu kepada kami ya
Saya tengah malam sudah baca karya kalian, cukup berani utk sekedar memulai, walaupun serasa hambar disana sini. Ada yg memainkan gaya menulis cerpen tapi campur aduk dengan artikel ilmiah. Kurang pas memainkan teknik menulis. Tapi tak apalah teruslah berkarya. Terus semangat untuk semboyan : "SATU BULAN SATU BUKU" (SBSB). Maju terus bu SRI ARLIYANTI SIMAMORA. doa kami selalu dari bilik kecil disana..!!!
Alhamdulillah setianya Pak Suhendri membaca tulisan saya dan kawan-kawan alumni sagusabu pelalawan. Ini sinyal saya adalah penulis. Terimakasih belahan jiwa atas dukungan dan cinta.
Dahsyat Hebat Luar Biasa ibu Anti Hebat selalu
ngeri ..bagus bgt