'Adik Kecilku' (Tantangan menulis hari ke-7)
"Adik Kecilku"
.
Adik kecilku, dulu aku menggendongmu
Berlari-lari menggandeng tangan mungilmu
Aku bisa membuat susu hangat untukmu
Aku bernyanyi sampai sirna rasa kantukmu
Kadang aku usil, hingga pecah tangisanmu
.
Karenamu aku bisa belajar untuk mandiri
Ketika kau lahir perhatian ibu makin terbagi
Baru aku tau rasanya jadi Kakak seperti Teti
Jadi kakak yang sabar dan harus bisa berbagi
Kini kau sudah besar, kita berdiri sama tinggi
.
Teti lahir dibulan Februari jam dua dini hari
Aku lahir dibulan Agustus jam sepuluh pagi
Riski lahir dibulan Juli dikala terik matahari
Salsa lahir dibulan Desember dipetang hari
Pinta lahir dibulan Juli pada hari jumat pagi
.
Punya tiga adik dengan karakter berbeda-beda
Berbeda-beda pula perangai dan tingkah lakunya
Pernah membuat timbul amarah yang membara
Kemudian ibu dengan segala kebijaksanaannya
Menasehati aku sehingga amarah perlahan reda
.
Adikku, meskipun raga terpisah jarak dan waktu
Tapi aku slalu menadahkan tangan mendoakanmu
Kala itu malaikat berada sejengkal di atas kepalaku
Malaikat ikut aminkan do'a tanpa sepengetahuanku
Kata Ibu, hidup berkasih sayang menyejukkan kalbu
.
02 Februari 2020
(Untuk adik-adikku: Kiki, Caca, dan Pinta)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Barokallah untuk Neng Oni sekeluarga. Semoga semuanya sehat walafiat. Puisinya keren, saya sampai membayangkan bagaimana keluarga Oni dari pilihan kata2nya yang puitis.
Aamiin... Barakallah juga untuk Bu Yeti sekeluarga. Alhamdulillah Ibu. Saya ga sabar nunggu buku ibu tentang "Mama"...
subhanallah udah cantik jago nulis...aku suka bacanya...semangat terus nulisnya ya cantik...
Makasih Teh Ratih.... Semoga Teteh juga semangat dengan kegiatannya