Sonang Sitorus

Lahir di Tapanuli Utara ,13 Juli 1981. Alumni Teknik Kimia Universitas Sriwijaya Palembang dan Pendidikan Kimia Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.Tenaga pe...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tiada Kata Tunggu, Saat Tuhan sudah Memanggil
Tantangan Menulis Hari ke-28#TantanganGurusiana

Tiada Kata Tunggu, Saat Tuhan sudah Memanggil

Berita kematian Ashraf Sinclair yang sedang hangat dibicarakan diberbagai media, mengingatkan kita kembali bahwa ajal seseorang tiada yang tahu. Kematian tidak memandang usia, jabatan, ataupun status ekonomi seseorang. Bila tiba saatnya, maka seseorang wajib pergi menghadap Sang Pencipta. Kapan?? Hanya Tuhan yang Tahu. Bila dipikirkan dengan logika manusia yang terbatas, kematian Ashraf Sinclair sangat sulit diterima. Seorang yang rajin olah raga, menjaga pola hidup sehat, usia masih muda, mempunyai hubungan yang harmonis dengan keluarga, memiliki perekonomian yang sangat bagus, yang tentunya membuat hidupnya penuh dengan kebahagiaan. Namun, itu semua hanya dengan ukuran pikiran manusia. Namun Sang Pencipta mengatakan inilah waktunya untuk menjemput Ashraf suami dari Bunga Citra Lestari. Usia tidak menjadi penentu, meskipun masih tergolong muda tetapi dia tetap pergi menghadap sang Pencipta memenuhi panggilannya.

Kematian Ashraf, sesaat mengingatkan ku dengan kepergian kakak ipar ku (kakak suami) 7 bulan lalu. Di usianya yang 40 tahun juga Tuhan memanggil nya. Hanya 1 hari berada di rumah sakit. Masih ku ingat jelas, dia yang dipanggil "bou" oleh anakku, tidak pernah menderita sakit penyakit. Orangnya gesit, semua pekerjaan dapat dilakukan. Tapi siapa sangka dia begitu lemah dalam satu hari. Masih kuingat jelas sorot matanya ketika kami berpelukan terakhir di rumah sakit ketika aku berpamitan pulang. Tak kusangka, itu akan menjadi pertemuan terakhir kami. Baru hitungan jam kami tiba di rumah, teleponku berbunyi berkali-kali memberi kabar bila Tuhan telah memanggil mu. Bagaimana mungkin hati kami tidak hancur? Kakak satu-satunya, kini telah pergi menghadap Tuhan. Jerit tangis keluarga terlebih ibu mertuaku yang begitu terpukul kehilangan anaknya. Sebagai manusia, hal wajar bila keluarga sulit menerima kenyataan ini. Dia pergi meninggalkan suami dan anak-anaknya yang masih membutuhkan kasih sayang nya. Tetapi apapun alasannya, ketika Tuhan sudah memanggil, maka tak satupun yang bisa menghalanginya. Tugas kita sebagai manusia, kita wajib mempersiapkan diri kapanpun di panggil-Nya.Bersiap dalam artian, hendaknya kita melakukan apa yang sudah menjadi ajaran-Nya sehingga ketika kita dipanggil maka tiada kata terlambat untuk melakukan kebaikan. Walau kematian itu menakutkan, namun setiap yang hidup wajib menghadapi nya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ya kita sdh memintanya pd saat ruh ditiupkan ke jasad kita tp kita tdk tahu bu uly hny Dia yg tahu dan Maha Tahu

19 Feb
Balas

Menikmati sisa waktu yg ada, krn tak pernah tau kapan waktu akan berhenti

19 Feb
Balas

Maut pasti menjeput setiap insan yg bernyawa.

19 Feb
Balas

Semuanya pasti akan kemali padaNya.

19 Feb
Balas



search

New Post