Sonang Sitorus

Lahir di Tapanuli Utara ,13 Juli 1981. Alumni Teknik Kimia Universitas Sriwijaya Palembang dan Pendidikan Kimia Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.Tenaga pe...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pembelajaran Tatap Muka Paling Tepat Untuk Mereka

Pembelajaran Tatap Muka Paling Tepat Untuk Mereka

Virus Corona yang mewabah di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia mengakibatkan berbagai kegiatan harus dilakukan dari rumah. Stay home menjadi salah satu bentuk upaya yang diterapkan oleh pemerintah dalam mengurangi penyebaran virus corona. Belajar dan bekerja harus dilakukan dari rumah. Belajar daring menjadi solusi dalam kondisi saat ini. Namun tidak bisa dipungkiri bila keadaan di lapangan kerap menghadapi kendala dalam kegiatan belajar jarak jauh. Sebagai pengalaman saya yang mencoba pembelajaran tetap berlangsung dalam kondisi saat ini. Saya mengajar di salah satu SMA yang peserta didiknya mayoritas berasal dari kalangan menengah ke bawah. Selain kondisi keluarga, peserta didik juga tidak sedikit yang tinggal di pinggiran kota dengan jaringan internet kurang lancar. Pembelajaran jarak jauh dengan berbagai aplikasi online menjadi kendala. Tentunya dengan kondisi yang demikian akan mengakibatkan sebagian peserta didik tidak dapat mengikuti pembelajaran secara online. Dengan memaksakan penggunaan aplikasi online dalam pembelajaran sama artinya mengabaikan kondisi peserta didik. Dan itu tampak kurang adil bagi mereka. Selain jaringan internet yang kurang lancar, tidak jarang juga peserta didik yang mengeluh tidak memiliki ponsel android yg akan digunakan dalam pembelajaran online. Dan ada juga yang memiliki ponsel android tetapi tidak ada biaya untuk membeli paket internet. Dengan mempertimbangkan kondisi siswa, maka saya mencoba pembelajaran dengan media WhatsApp. Materi pelajaran dan pemberian tugas saya bagikan di grup WhatsApp. Diskusi dapat berlangsung di dalam grup atau juga dapat menanyakan langsung kepada saya. Bagi siswa yang tidak memiliki ponsel android tetap juga dapat mengikuti pembelajaran dengan menanyakan materi atau tugas kepada temannya. Untuk pengumpulan tugas dapat dikirimkan dengan meminjam ponsel orang lain. Untuk pengumpulan tugas diberi waktu paling lama seminggu. Batas waktu yang diberikan cukup lama untuk menyelesaikan tagihan tugas. Meskipun demikian masih banyak juga peserta didik yang tidak menyelesaikannya. Dari 8 kelas yang saya masuki, paling banyak 2 kelas yang mengumpulkan tugas sekitar 80%. Sedangkan kelas lainnya sekitar 50% atau bahkan ada yang tidak sampai 40%. Karena selain kondisi yang telah saya sebutkan tadi, motivasi belajar siswa juga masih termasuk kurang. Itu terlihat jelas baik ketika pembelajaran tatap muka. Tetapi bila pembelajaran tatap muka, kendala ini masih bisa diatasi dengan berbagai cara. Berbeda dengan pembelajaran jarak jauh, peserta didik dengan motivasi yang rendah tentu semakin mendukung untuk tidak mengikuti pembelajaran dengan baik.Dan berbagai alasan akan mereka jadikan untuk tidak melakukannya. Sebagai contoh ketika saya menugaskan peserta didik melakukan percobaan sederhana di rumah masing-masing. Alat dan bahan yang begitu mudah didapatkan. Bahkan video penuntun percobaan telah saya bagikan. Percobaan sederhana untuk pembuatan hand sanitizer dari daun sirih,jeruk nipis dan air.Percobaan ini sengaja saya tugaskan sehubungan dengan kondisi saat yang mengutamakan kebersihan tangan. Sehingga saya beranggapan hasil percobaan mereka akan dapat digunakan sendiri.Tetapi hingga batas pengumpulan video sebagai bukti mereka melakukan percobaan telah lewat,masih banyak juga peserta didik yang tidak mengirimkan videonya. Ketika saya berulang kali menangihnya, berbagai alasan yang tidak masuk akal mereka buat. Sulit mendapatkan daun sirih termasuk alasan yang dibuat-buat. Kesabaran saya terkadang hampir kandas menghadapi berbagai alasan dan pertanyaan berulang-ulang yang sebenarnya tidak perlu dipertanyakan. Memang melihat kondisi mereka, pembelajaran dengan tatap muka adalah yang paling tepat untuk mereka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Itu yg kita rasakan sebagai seorang guru se krang ini.

11 May
Balas



search

New Post