Sonang Sitorus

Lahir di Tapanuli Utara ,13 Juli 1981. Alumni Teknik Kimia Universitas Sriwijaya Palembang dan Pendidikan Kimia Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.Tenaga pe...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menantikan Sapaanmu

Menantikan Sapaanmu

Bertahun-tahun kamu pernah menjadi seseorang yang paling berarti buatku.Bahkan mungkin kamu yang paling tau dan mengerti perjalanan hidupku. Sesuatu yang tidak bisa kubagikan kepada orang lain, tapi kepadamu dapat kubagikan. Bahkan hal terburuk dalam diriku pun,aku merasa tidak malu menceritakannya samamu. Saat aku bahagia, seseorang yang ingin kubagikan kebahagiaan ku selain orang terdekatku adalah kamu. Dan ketika aku ingin menangis,orang yang kuanggap paling memahami arti tangisanku adalah kamu. Dan itu sudah berlangsung bertahun-tahun jauh sebelum aku menikah. Dan ketika aku menikahpun, perasaan itu masih tetap sama. Suamiku bahkan sangat memuji kedekatan kita. Dia tidak akan pernah khawatir bila aku bersamamu. Banyak cerita yang sudah kita ukir bersama.Banyak impian-impian masa lalu bahkan sudah kita wujudkan. Dan ketika kita sama-sama berkeluarga,aku sangat senang karna kita tetap menjadi sahabat.Tetapi tahun belakangan ini ada perasaan aneh yang mengganjal di hatiku. Aku merasa seperti orang asing bagimu. Sudah sangat jarang berbagi cerita denganku. Berbagai kabar tentangmu aku tau dari media sosialmu. Aku mencoba mengatakan pada hatiku bila itu hanya perasaan ku saja. Tapi ketika aku merasa hatiku begitu hancur saat kehilangan, kamu seperti tidak bisa memahami kesedihanku. Begitu banyak orang-orang yang menyemangati aku, menanyakan kabarku.Aku begitu senang banyak orang peduli samaku.Hingga saat ini,masih banyak yang menghubungi ku secara pribadi menanyakan kabarku.Mereka begitu mendukung ku secara moril.Aku senang akan hal itu. Tapi sesungguhnya, aku masih menantikan sapaan darimu.Aku merindukan kamu menanyakan langsung bagaimana kondisi hatiku. Aku masih berharap kamu memberikan aku kesempatan menangis,menumpahkan isi hatiku. Ataukah mungkin aku yang terlalu berharap kamu memahami perasaanku?Ataukah mungkin sebenarnya persahabatan itu sudah tidak ada lagi?Setiap kali ponselku berdering,aku selalu berharap itu dari kamu.Bahkan hal terkonyol,aku berharap kamu menyapaku walau itu hanya melalui mimpi.Mungkin aku memang sudah konyol untuk selalu menantikan sosok sahabat yang dulu pernah kumiliki.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya pernah merasakan hal yg sama sedih banget, ttp sabar dan berpikir positif terhadap sahabat

13 May
Balas

Ya Bu...dan ternyata kehilangan sahabat itu sangat menyakitkan ya bu.ya Bu,tetap berusaha positive thinking Bu,mungkin saja dia butuh waktu untuk yang lain.

13 May



search

New Post