Sonang Sitorus

Lahir di Tapanuli Utara ,13 Juli 1981. Alumni Teknik Kimia Universitas Sriwijaya Palembang dan Pendidikan Kimia Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.Tenaga pe...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hand Sanitizer Bahan Alam jadi Pilihanku
Tantangan Menulis Hari ke-2#TantanganGurusiana

Hand Sanitizer Bahan Alam jadi Pilihanku

Saat virus Corona mulai mewabah di Indonesia, berbagai informasi pencegahannya juga langsung beredar begitu cepat di berbagai media. Dengan beredarnya berbagai informasi tersebut, maka secepat itu juga bahan-bahan yang dianggap dapat digunakan sebagai salah satu langkah pencegahan menjadi sangat langka ditemui. Sebagai contoh, masker yang dapat digunakan untuk mencegah penyebaran virus Corona menjadi sangat sulit untuk didapatkan baik di swalayan maupun di apotik. Walaupun barangnya ada, tentu harganya sudah melambung tinggi dibandingkan harga normalnya. Barang lainnya yang juga tak kalah diserbu masyarakat yaitu hand sanitizer. Secara umum hand sanitizer diartikan sebagai cairan atau gel pembersih tangan. Hand sanitizer yang diperdagangkan biasanya berbahan dasar alkohol. Hand sanitizer biasanya dapat digunakan tanpa membilas dengan air. Sehingga lebih mudah dalam penggunaannya dan dapat dibawa saat bepergian. Sesuai dengan anjuran WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) salah satu langkah pencegahan penyebaran virus Corona atau yang dikenal dengan istilah Covid-19, dengan mencuci tangan sesering mungkin. Mencuci tangan dilakukan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir. Hand sanitizer dapat digunakan sebagai alternatif saat air tidak tersedia. Namun pada kenyataannya,hand sanitizer seolah-olah menjadi pilihan yang lebih digemari. Kemungkinan karena penggunaannya yang mudah dan dapat dibawa saat bepergian. Karena meningkatnya peminat hand sanitizer maka sama halnya dengan masker, barang ini juga seolah-olah hilang dari peredaran. Bahkan alkohol sebagai bahan dasarnya saja sulit untuk mendapatkannya. Kemungkinan hal ini disebabkan karena semakin banyak yang meracik sendiri hand sanitizernya dengan mengikuti cara pembuatannya yang sudah banyak beredar di berbagai media.

Dengan kondisi yang semakin sulit mendapatkan bahan kimianya, tak kalah juga banyak beredar informasi tentang pembuatan hand sanitizer berbahan alami. Saya pribadi lebih tertarik dengan yang berbahan alami. Selain bahannya mudah di dapatkan, efek penggunaannya juga dapat dikatakan tidak berbahaya. Bila hand sanitizer yang beredar berbasis alkohol, berbeda dengan hand sanitizer alami yang berbasis air. Bahan yang digunakan yaitu air, daun sirih dan jeruk nipis. Menurut Dr. Retno Sari, Msc., Apt bahwa air daun sirih sebanyak 15 % keatas setara dengan alkohol 70%. Sementara itu daun sirih sangat mudah mengalami proses oksidasi. Untuk menguranginya, air jeruk nipis sebagai antioksidan dapat ditambahkan ke dalam air sirih. Proses pembuatannya sangat mudah. Secara garis besar pembuatannya dilakukan dengan menyiapkan 10 lembar air sirih kemudian bersihkan dan keringkan dengan mengangin-anginkan. Air bersih sebanyak 500 mL dipanaskan hingga mendidih kemudian dituangkan kedalam mangkuk yang berisi daun sirih yang sudah dipotong kecil-kecil. Mangkuk yang sudah dituan air panas dan daun sirih kemudian dimasukkan ke dalam panci atau dandang yang berisi air. Panaskan dandang tersebut dengan api kecil sekitar 30 menit. Kemudian air sirih diangkat dan dibiarkan sesaat agar tidak terlalu panas. Air sirih yang berwarna kecoklatan kemudian disaring. Perasan jeruk nipis kemudian disaring dan dicampurkan ke dalam air sirih dan warnanya akan berubah lebih jernih. Hand sanitizer sudah jadi dan dapat dimasukkan dalam botol parfum bekas suntuk mempermudah dalam penggunaannya. Prosesnya sangat mudah dan tidak memakan waktu yang lama. Saya sendiri sudah mempraktekkan di rumah dan hasilnya saya gunakan bersama keluarga. Saya merasa penggunaan hand sanitizer berbasis alami cocok untuk ditiru. Terlebih pada saat pandemi covid-19 yang belum tau sampai kapan berakhirnya, membuat hand sanitizer sendiri dari bahan alami jauh lebih menguntungkan. Tidak perlu berburu hand sanitizer di toko dengan harga yang semakin mahal, tetapi dapat memproduksi sendiri dengan jumlah yang diinginkan. Selamat mencoba!!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mksh ibu sonang nanti saya akan coba juga

20 Apr
Balas

Terima kasih Bu Sonang Sitorus. Kalau seandainya serentak direbus gimana Bu ? Nanti ambo akan mencoba membuatnya.

18 Apr
Balas

Makasih pak...klau ada pilihan yg alami lebih bagus lagi... di samoing murah terjamin lagi ..tidak ada efek sampingnya

18 Apr
Balas

Sama Bu...maaf, saya ibu loh Bu..he..he..

18 Apr



search

New Post