Dinding Rumah Bebas dari Coretan
Rumah yang ditata bersih dan rapi tentunya akan membuat penghuninya merasa nyaman. Tampilan rumah secara keseluruhan tentunya juga dipengaruhi tembok atau dindingnya. Meskipun rumahnya ditata rapi namun bila temboknya terdapat banyak coretan , akan memberi kesan rumah yang kurang bersih. Tampilan sebuah rumah, sedikit banyaknya memberikan informasi tentang penghuninya. Misalnya bila kita bertamu ke rumah seseorang, mulai dari pekarangan hingga ke dalam rumah kita disuguhi pemandangan berbagai macam tanaman segar tentunya kita akan tahu salah satu penghuninya suka bercocok tanam. Begitu juga saat kita berkunjung dan mendapati dinding rumahnya penuh dengan coretan tanpa berpola, tentunya kita akan tahu bila di rumah tersebut ada tinggal anak-anak. Biasanya keluarga yang masih memiliki anak- anak di bawah umur, dinding rumahnya penuh coretan merupakan sesuatu yang lumrah. Karena pada umumnya, orang tua akan berpikiran namanya anak-anak yang masih bebas untuk berekspresi sehingga bukan menjadi sesuatu masalah bila dinding rumahnya dipenuhi dengan coretan.
Sebenarnya tidak salah anggapan orang tua yang demikian, namun tidak juga benar seutuhnya. Karena pada kenyataannya dinding rumah kita bisa bebas dari coretan tanpa harus melarang si anak untuk berekspresi. Sebagai pengalaman saya memiliki 2 orang anak yang berusia 7 tahun dan 2 tahun. Kedua anak saya termasuk cepat mengenal alat tulis. Mungkin karena profesi saya sebagai guru sehingga alat tulis sesuatu yang tidak asing bagi anak kami. Matthew anak sulung kami, saat berumur 1 tahun lebih sudah suka mencoret menirukan gaya ibunya saat menulis. Untuk membuat Matthew merasa nyaman mengikuti gaya saya tanpa harus mengganggu pekerjaan, maka saya selalu menyiapkan kertas dan alat tulis. Kertas yang saya siapkan tidak harus kertas yang masih bagus, biasanya saya kasih kertas buram dari kertas printing yang salah. Jadi tidak heran bila saya memiliki setumpuk kertas buram yang siap untuk dicoret atau di gambar Matthew setiap saat. Alat tulisnya juga saya siapkan sehingga tidak harus berebutan dengan saya. Selain itu, saya juga sering mengambil gambar-gambar dari internet kemudian saya print untuk Matthew, sehingga dia terpancing untuk membuat coretan yang berpola seperti gambar yang dilihatnya. Dari kebiasaan ini, saya melihat Matthew secara alami terdidik bahwa menulis atau menggambar itu di atas kertas. Sejauh ingatan saya hingga saat ini saya belum pernah melihat Matthew mencoret dinding rumah kami. Bukan karena kami larang, namun karena memang dia tidak pernah melakukan itu. Dan saat ini juga, adiknya Michelle senang meniru abangnya yang sedang belajar. Sama halnya dengan Matthew, saya juga memfasilitasi Michelle dengan kertas dan alat tulis. Sejauh ini juga Michelle asal ketemu pensil atau crayon abangnya, yang dicarinya pasti kertas untuk dicoretinya. Maka tidak heran walaupun sudah 11 tahun tidak ngecat lagi, namun cat dinding rumah kami masih tampak bebas dari coretan.
Berbagi Itu Indah Sobat!
Tebing Tinggi, 11 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar