Semua Karena Kebaikan Tuhan
Lahir dari keluarga yang sangat sederhana dan tinggal di daerah pedesaan, tentunya bagaikan mimpi dapat melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Hidup sebagai seorang anak petani,telah menempahku untuk dapat menghadapi kerasnya perjuangan hidup. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, membantu orang tua di sawah sudah menjadi bagianku. Hidup bermanja-manja hanya angan semata. Meskipun demikian, aku tetap bermimpi untuk meraih masa depan yang lebih baik. Kerasnya hidup sebagai petani, membuatku bertekad tidak akan mau hidup selamanya di kampung.
Aku tidak mau merasakan keseharianku berkutik dengan lumpur. Bagiku, cukuplah merasakan semua itu semasa kanak-kanak ku. Menuntut ilmu setinggi-tingginya menjadi tujuan utamaku. Belajar keras menjadi salah satu kunci untuk menggapainya. Walaupun aku harus tetap ke sawah sepulang sekolah, pelajaranku tidak pernah ketinggalan. Tak jarang aku harus membawa buku pelajaran ke sawah saat menjelang ujian. Saat istirahat di sawah, kumanfaatkan membuka buku sekedar untuk menghafal. Bukan tak punya alasan aku melakukannya. Sepulang dari sawah, hari sudah hampir gelap. Setiba di rumah, masih mengerjakan pekerjaan yang lain. Sehingga waktu untuk belajar sangat sedikit sebelum waktunya istirahat malam. Menggunakan waktu sebaik mungkin wajib dilakukan.
Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi diberikan padaku dengan syarat harus di perguruan tinggi negeri (PTN). Untuk mendapatkan kesempatan ini, maka aku harus belajar lebih giat lagi. Dengan semangat yang tinggi, akhirnya aku masuk ke PTN di Fakultas Teknik. Tentunya aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Walau harus hidup jauh dari keluarga, aku sanggup menjalaninya demi tujuan dapat menggapai cita-cita. Hidup merantau membuat ku semakin mandiri dan bertanggung jawab. Kepercayaan keluarga terhadapku tidak pernah kunodai hingga aku mendapatkan gelar Sarjana Teknik. Perjalanan masa depanku baru dimulai. Petualangan memasuki babak baru. Melamar lowongan pekerjaan mulai dijalani. Bergerak mulai dari nol membuatku selalu menghargai setiap proses yang kulalui. Mengurangi sikap mengeluh dan terus belajar mengucap syukur membuatku lebih menikmati hidupku. Walau aku tidak selalu mendapatkannya dengan mudah, tapi aku merasakan kebaikan demi kebaikan menghampiriku. Mulai dari mendapatkan pekerjaan yang menetap sebagai Abdi Negara, jodoh, hingga aku mendapatkan gelar Magister Pendidikan. Aku menyadari itu semua kudapatkan hanya karena kebaikan Tuhan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga selalu sukses Bu
Amin... trimakasih Bun..sukses buat kita semua.