Karena Kita Lalai
Tuhan...
Kenapa harus aku?
Kenapa kau timpakan ujian kepadaku?
Apa salahku pada-Mu?
Kenapa aku harus mengalami semua?
Begitulah isi hati tiap diri ketika diuji
Tanpa mencoba muhasabah diri
Tentang perjalanan hidup yang telah dilalui
Begitu penuh kecongkakkan dan lupa diri
Lupa, bahwa diri sendiri adalah seorang hamba
Lupa, bahwa selama ini sering lalai dan khilaf
Lupa, bahwa sekian lama hidup sering melenceng dari jalan-Nya
Membuat Dia membantu mengingatkan diri dengan sentilan indah-Nya
Sentilan yang membuat kita terperangah
Merasa marah dan menjadi sangat gundah
Menyalahkan Dia dengan kata-kata sumpah serapah
Tanpa pernah mengingat kelalaian yang telah menumpuk bagaikan sampah
Andaikan kelalaian seorang hamba berwujud
Maka tak dapat dibayangkan betapa buruk diri terbentuk
Andaikan dosa dan kealfaan itu beraroma
Betapa busuk tarikan nafas yang masuk ke paru-paru kita
Hingga mungkin takkan sanggup kita hidup di dunia
Menahan malu atas bentuk dan bau yang tak dinyana
Ternyata seorang hamba hanya mampu menyalahkan
Atas segala khilaf yang dilakukan
Tanpa berusaha menyadari kesalahan
Tertutup napsu duniawi yang melenakan
Kini...
Kesadaran itu hadir perlahan
Saat hidup tak lagi melenakan
Bersyukur dengan hadirnya penyesalan
Karena tanggungjawab akhirat itu pasti datang
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya Dengan diksi yang menyentuh hati
Terima kasih, salam literasi :)