"Dalam alam Demokrasi ada kubu yg berseberangan dan terjadi Walk Out itu hal yg wajar terjadi karena ini negara Rebublik bukan Kerajaan," kata Cak Paijo dalam wawancaranya di TV tetangga. 

Sang wartawan jadi penasaran dan mendesak Cak Paijo untuk menyampaikan lebih banyak argumen. Cak Paijo pun melontarkan statement barunya.

"AHY vs Moeldoko yg lagi berseteru menjadi pemandangan yg indah bak Pantai Kute dengan gelombang kecilnya di Bali. Ini memberikan hiburan yg menyenangkan bagi orang2 di luar partai," sambung Cak Paijo saat didesak wartawan tetangga. 

Sang Wartawan semakin bingung dibuatnya. Cak Paijo tertawa dalam hati kecilnya saat melihat sang Wartawan penuh dengan  kepanikan. Belum juga redah dari rasa paniknya Cak Paijo menyampaikan closing-nya.

"Saat aku berjoget sendiri di depan rumahku, tetangga kanan-kiriku jadi ribut dan mengira aku gila. Mereka menafsirkan dgn alam pikiran masing2, yg belum tentu kebenarannya. Sejatinya aku sedang mengikuti irama lagu dangdut yg kuputar dari HP Samsungku yg kutawarkan 3 jt rupiah tapi tak ada satupun orang yg berani bernegosiasi denganku." pungkasnya.