SOFII, M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
OPINI SANG GURU TENTANG BUDAYA TEGUR SAPA DI KAMPUNG
sepeda onthel

OPINI SANG GURU TENTANG BUDAYA TEGUR SAPA DI KAMPUNG

BUDAYA TEGUR SAPA DI KAMPUNG

Seperti biasanya, pagi ini aku mengayuh sepeda onthel kesayanganku berkeliling kampung. Sepeda yang kubeli dengan harga 560 ribu hasil keringatku saat awal jadi guru, sungguh menorehkan memori yang tak bisa kulupakan. Semilir angin pagi dan sejuknya udara menambah semangatku untuk mengayuh sepedaku lebih jauh lagi.

Di sepanjang jalan kujumpai tetanggaku sedang duduk santai di teras rumahnya masing-masing. Kulempar senyum sapaku bersama laju sepeda onthelku yg menurutku sangat enteng kayuannya. Kunikmati sejuknya hati dan pikiranku saat mereka membalas dengan senyum tulusnya.

Kurasakan kebahagiaan yg luar biasa seraya aku berpikir jauh, seandainya saja setiap penduduk negeriku senantiasa hidup rukun saling menebar senyum keakraban tanpa ada gesekan yang berlatar belakang berebut pengakuan publik ...

Ya, sudahlah. Toh setiap orang memiliki sumber kebahagiaannya masing-masing. Jika aku memaksa mereka merasakan seperti yg kurasakan saat ini, nanti bisa-bisa aku dianggap melanggar HAM. Tetapi tetap kuakui kalau kedamaian hidup di desa dengan kehidupan yang tidak berbaur politik sungguh lebih menyenangkan bagiku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post