Banyuwangi – Dalam rangka pengembangan mutu tenaga pengajar di bawah Yayasan Pondok Pesantren Mabadiul Ihsan Banyuwangi, para guru SMA Plus Cordova mengikuti agenda seminar bertajuk “Sharing Session Growth Mindset and Resilience By Mr. Sayed Hyder Ali, Director Academic Affairs Lazuardi” pada Sabtu 1 Oktober 2022.

Dalam acara tersebut, pembicara asal Kashmir, India tersebut membedakan pola pikir atau mindset menjadi dua jenis yakni fixed mindset dan growth mindset. “Sikap kaku itu adalah fixed mindset. Sikap kaku berasal dari pola pikir yang percaya bahwa kecerdasan atau bakat sifatnya tetap. Lawannya adalah growth mindset. Pola pikir yang percaya bakat dan kecerdasan itu bisa berkembang,” ungkap Sayed Hyder Ali.

Sayed Hyder Ali menjelaskan lebih lanjut beberapa perbedaan dari fixed mindset dan growth mindset. Menurutnya, orang yang memiliki pola pikir kaku akan mudah menyerah dalam menghadapi tantangan, sedangkan orang yang punya pola pikir bertumbuh tidak akan menyerah dan tangguh dalam menghadapi tantangan.

Selain itu, pembicara asal India yang sudah lancar berbahasa Indonesia ini juga menjelaskan bahwa orang yang memiliki growth mindset akan percaya bahwa setiap usaha akan selalu mendapatkan reward.

“Walaupun seseorang gagal dalam usaha mereka untuk mendapatkan sesuatu, setidaknya orang itu bisa mendapatkan hadiah berupa pengalaman yang lebih kaya, ilmu yang lebih banyak, dan mental yang lebih tangguh,” kata Sayed.

Ciri lain dari seseorang yang memiliki karakter growth mindset menurutnya adalah mereka bisa belajar dari kritik dan saran orang lain. “Kritik dan saran dari orang lain itu bagaikan konsultasi gratis. Bila kritik dan saran itu benar, kita bisa belajar memperbaiki diri. Bila kritik dan saran itu salah, kita bisa belajar meyakinkan orang,” lanjut Sayed.

Akhirnya, orang dengan karakteristik growth mindset akan memandang kesuksesan orang lain dengan cara yang positif. Kesuksesan orang lain akan memicu semangat mereka dan menjadikan mereka lebih keras dalam belajar dan berusaha. Untuk itulah Sayed Hydar Ali menegaskan kunci kesuksesan seseorang terletak pada mindset yang terus bertumbuh.

Fuad Nirwantoro, salah satu peserta yang merupakan guru di SMA Plus Cordova sangat antusias dengan acara sharing session ini. Menurutnya acara sharing session ini sangat bermanfaat untuknya dalam pengembangan diri.

“Saya sangat antusias dengan acara ini. Di acara sharing session ini, saya banyak belajar metode baru dalam mengajar dan juga lebih optimis dalam mencapai target-target yang sudah dicanangkan oleh yayasan,” ungkapnya.

Ketua I Bidang Pendidikan Formal Yayasan Mabadiul Ihsan, H Saroni, S.Pd, M.M menjelaskan tujuan diadakannya sharing session bertajuk Growth Mindset and Resilience By Mr. Sayed Hyder Ali adalah untuk menumbuhkan mindset dewan guru agar bisa berdaya saing di era global.

“Yayasan ingin agar ustaz dan ustazah memiliki mindset yang bertumbuh. Artinya menjadi sosok guru yang memiliki cara pandang yang siap menghadapi tantangan global. Dengan begitu kualitas layanan pendidikan di bawah naungan Yayasan Mabadiul Ihsan bisa terus berkembang,” pungkas H Saroni.