Tuhan menciptakan alam untuk melengkapi kehidupan manusia. Berbagai sumber daya alam terhampar luas, baik dihutan belantara, di laut lepas, maupun di udara. Sumber daya alam (SDA) ada yang dapat diperbaharui dan ada yag tidak dapat diperbaharui. Salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah hutan, atau boleh dikata tanaman berbagai jenis termasuk tanaman pohon bambu.

Pohon bambu memiliki keunikan, ada yang hanya untuk tanaman hias, pohonnya  kecil dan punya lebih dari satu warna. Di sisi lain ada jenis bambu yang untuk komoditi bahan industri dan  bernilai ekonomis. Diantaranya ada yang dinamakan bambu wulung, jenis warnanya hitam. Jenis ini sangat indah untuk dijadikan berbagai kerajinan seperti mebeler seperti kursi maupun risban yang berbentuk tempat duduk panjang, Demikian pula dengan bambu warna kuning.

Adapun bambu tali warnanya hijau, jika sudah tua muncul belang seperti panu pada pohon. Bambu tali juga memiliki nilai ekonomis berbagai model, diantaranya bisa dipakai untuk membuat dinding rumah atau orang jawa menamakan gedek. Juga bisa untuk kerajinan tangan, salah satunya adalah entik.

Entik terbuat dari aten-aten atau hati bambu atau bagian dalam pohon bambu. Inipun tidak sembarang bambu. Biasanya bambu daerah semi pegunungan. Lewat tangan-tangan yang dikaruniai skill tersendiri dari Tuhan, bisa disulap menjadi barang unik bernilai ekonomis meski harga belum meroket.

Masyarakat pedesaan di kota berslogan BERIMAN ini ada yang menekuni aktivitas harian terutama kaum hawa. Merajut hingga menjadi sempurna. Adapun fungsinya untuk tempat makanan mentah maupun yang  siap santap seperti getuk goreng Sokaraja. Bahkan kini sudah mulai dilirik untuk tempat berkat acara peringatan hari besar Islam dan untuk tempat daging hewan qurban, menjadi bungkus yang ramah lingkungan untuk kelangsungan anak cucu dimasa depan.