Overthinking tentang Pembelajaran Daring
Overthinking tentang Pembelajaran Daring
Sejak di pekan pertama bulan Maret 2020, kegiatan perkuliahan secara tatap muka di kampus tempat saya mengajar diberhentikan untuk sementara waktu. Kegiatan belajar dan mengajar dialihkan secara daring sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19. Sebagai seorang dosen yang selalu menemukan kebahagian ketika mengajar secara tatap muka didalam kelas, saya merasa sedih saat mengetahui informasi tersebut. Namun, hal tersebut harus saya terima dengan lapang dada demi kebaikan bersama.
Saya mengkhawatirkan efektivitas pembelajaran yang akan saya lakukan secara daring. Berdasarkan pengalaman mengajar secara tatap muka, saya menemukan bahwa hanya sebahagian kecil mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi untuk mengikuti kegiatan belajar secara mandiri, baik didalam kelas maupun di luar kelas. Sebahagian besar dari mereka masih sangat bergantung pada sosok guru/dosen yang hadir didalam kelas. Terkait dengan hal tersebut, kerumitan pembelajaran secara daring sudah dapat tergambar jelas dipikiran saya.
Selain itu, saya juga mencemaskan keterampilan saya dalam mengajar secara daring. Saya mengetahui dengan baik bahwa mengajar secara daring akan sangat menantang. Saya harus melakukan persiapan ekstra sebelum melaksanakan pembelajaran. Beberapa pertanyaan besar muncul dipikiran saya, “Bagaimana cara melakukan pembelajaran daring secara efektif dan menyenangkan?, “Apa yang harus saya lakukan?”, “Mampukah saya melaksanakannya?”.
Saya menyadari bahwa rendahnya minat para mahasiswa untuk melaksanakan pembelajaran daring tidaklah semata-mata berasal dari keengganan mahasiswa/i untuk belajar. Guru/dosen mempunyai peran penting untuk merencanakan, mengatur, dan melaksanakan kegaitan pembelajaran secara inovatif, sehingga para mahasiswa dapat tertarik dan menyadari pentingnya melaksanakan perkuliahan secara daring.
Saya kemudian memutuskan untuk mempersiapkan diri sebelum memulai kegiatan pengajaran secara daring. Saya menemukan beberapa program peningkatn profesionalisme guru untuk mengajar secara daring. Selanjutnya, saya memutuskan mengikuti program tesebut.
Setelah mengikuti beberapa pelatihan pengembangan profesionalisme guru/dosen pada pengajaran daring, saya akhirnya merasa yakin dan mampu untuk melaksanakan kegiatan perkuliahan daring. Saya menemukan bahwa kekhawatiran yang saya rasakan ketika harus mengajar secara daring hanya semata-mata disebabkan oleh rendahnya pengetahuan yang saya miliki tetang pembelajaran daring. Oleh karena itu, tidak ada solusi terbaik dari ketidak tahuan selain belajar dan bertanya kepada seseorang yang ahli.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
setuju... mantap bun
Terima kasih Bu.