Kebanyakan orang pasti mengenal kalajengking. Kalajengking yang selama ini kita kenal adalah hewan predator berkaki delapan yang hidup di darat dan sangat berbisa sebagai racun syaraf. Namun, kalajengking yang satu ini dikenal sebagai kalajengking air atau water scorpions yang merupakan serangga air yang mempunyai 3 pasang kaki dan 2 pasang sayap termasuk dalam ordo hemiptera dan tergolong family nepidae berwarna cokelat kusam, berbadan pipih seperti daun. Sepasang antena sangat pendek yang tersembunyi di bawah mata, berukuran 15-45 mm dan berperan sebagai predator. Mempunyai sepasang cerci berbentuk filamen di ujung abdomen yang panjangnya hampir sama dengan panjang tubuhnya, yang berfungsi sebagai alat perpanasan untuk mengambil oksigen di permukaan air.

Hewan ini termasuk pemangsa yang rakus. Hidup di dalam air tawar yang tenang, misalnya sawah, danau, dan kolam. Hewan ini bergerak perlahan atau bahkan memilih diam dan berkamuflase di bawah permukaan tanaman air atau serasah untuk menunggu mangsa, seperti nimfa, capung, jentik nyamuk, pupa, dan jenis serangga air lainnya. Selain berkamuflase untuk menunggu mangsa, juga untuk melindungi diri dari jenis predator lain, juga dari mangsanya sendiri. Dengan cara menangkap mangsa dan dicengkeram dengan sepasang kaki depan berbentuk raptorial, kemudian mangsa ditusuk dan cairannya dihisap hingga habis. Mulutnya berbentuk pencucuk penghisap mampu mengeluarkan racun dan enzim proteolitik untuk melumpuhkan dan mematikan mangsa.

Meskipun sayapnya berkembang dengan baik, akan tetapi bukan termasuk serangga yang mampu terbang dengan gesit dalam jarak jauh karena jarang terbang dan hampir tidak pernah meninggalkan habitatnya. Sayapnya digunakan apabila terpaksa terbang berpindah ke tempat lain untuk menemukan sumber makanan baru yang lebih banyak. Bermetamorfosis secara hemimetabola yang terdiri dari telur, nimfa, dan imago.

Telur memiliki horns berfungsi sebagai alat pernapasan dan diletakkan di dalam jaringan tanaman air. Nimfa berwarna cokelat muda dengan cerci yang pendek dan sayap yang belum berkembang penuh.

22 Mei 2021

#Tagur, 365-399 Hari