Siti Suharni Simamora

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Bagian 4. Wisata Makam Tangga Seribu. Barus, TapTeng.

Bagian 4. Wisata Makam Tangga Seribu. Barus, TapTeng.

Perjalanan kami lanjutkan ke Barus. Jarak Kota Sibolga sampai ke Barus kira-kira 65 Km, sekitar 2-3 jam perjalanan menggunakan kendaraan mobil.  Selama perjalanan, kami hampir tidak pernah melewatkan pemandangan pesona laut dan bukit-bukit sekitarnya yang dialiri air di sela-sela pegunungan yang kami lewati. Sungguh pemandangan yang sangat menakjubkan.

Tapanuli Tengah merupakan salah satu daerah destinasi wisata di Provinsi Sumatra Utara. Daerah yang dijuluki, “Negeri Wisata Sejuta Pesona.” Karena menyimpan potensi keindahan alam yang luar biasa, salah satunya Barus.

Barus salah satu kecamatan paling menarik, terletak dipantai Barat Pulau Sumatra. Ibu kota kecamatan ini adalah Kelurahan Padang Masiang.

Abad 1- 17 Masehi, Barus merupakan pusat peradaban yang disebut juga dengan nama Fansur.  Barus merupakan kota pelabuhan terbesar yang pernah ada di Nusantara, jauh sebelum adanya Bandar Malaka dan Samudera Pasai di Aceh.  Barus mengukuhkan dirinya sebagai penghasil kapur barus (kamper) yang terkenal ke mancanegara.

Selain pusat emporium, yaitu kota perdangan antar bangsa, inilah yang mendatangkan rombongan mubaligh Arab ke negeri ini untuk tujuan penyebaran agama Islam yang dilatar belakangi perdagangan. Para mubaligh menghabiskan waktunya untuk syiar Islam di Barus dan berdagang sampai mereka wafat dan dimakamkan di Barus.

Salah satu makam yang terkenal dan tertua di barus adalah Makam Papan Tinggi yang terletak di Desa Pananggahan, yang banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah, bahkan dari negara luar Indonesia.

Ketika kami sampai di Barus, bertepatan jam makan siang. Untuk mengisi perut yang mulai keroncongan, kami singgah dan makan di tempat abang yaitu saudara laki-laki penulis yang sudah disiapkan, yaitu di daerah Siabal-abal, Kelurahan Batu Gerigis, Barus. Dari rumah tersebut tampak pemakaman yang ingin kami kunjungi karena letaknya di pegunungan yang tertinggi di antara gunung di sekitarnya. Sambil makan, kami memandang ke arah pegunungan dan hamparan sawah yang menghembuskan angin yang yang menambah kesejukan berada di rumah tersebut.

Sehabis makan, kami pun segera berangkat ke tempat tujuan utama, yang lama diidam-idamkan, yaitu Makam Syekh Rukunuddin,Tompat Papan Tinggi.

Bersambung………..

 

Rantauprapat, 19 Juli 2020

Siti Suharni Simamora

(S3_From_BaroesCity)

#Tantangan Menulis, 90-96 Hari.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

tuliosan keren. Menambah informasi dan wawasan. Terus berkarya bersama gurusiana. Salam literasi sukses selalu.

19 Jul
Balas



search

New Post