Beberapa waktu yang lalu, terdapat kasus pembunuhan yang terjadi yang dilakukan oleh tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi yang membuat pelakunya harus dihukum mati atau qishash.

Namun karena keluarga korban dalam hal ini orang tua korban memberi maaf, maka pelaku yang merupakan asisten rumah tangga di rumah orang tua korban dibebaskan.

Terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara hukum pidana di Indonesia dengan hukum pidana di Arab Saudi yang notabenenya hukum Islam, yaitu tentang pemaafan.

Dalam Islam terkait pembunuhan terbagi tiga, pembunuhan sengaja dg hukumannya adalah qishash (hukuman mati), kedua pembunuhan semi sengaja dengan hukumannya diyat berat dan pembunuhan tersalah dengan hukumannya diyat ringan. Nah dalam qishash inilah yang unik dimana bila pihak korban memaafkan maka hukuman mati tersebut ditiadakan atau dibebaskan terhadap pelaku . Sementara hukum pidana di Indonesia terkait pembunuhan, tidak mengenal pemaafan, yang berarti tidak akan pernah dibebaskan pelaku dari jerat hukum.

Hal ini membuktikan betapa hukum dalam Islam sangat memperhatikan keadilan. Karena terkait pembunuhan masuk dalam kategori hak al musytarak, yaitu di satu sisi hak Allah dan di sisi lain hak manusia, namun lebih condong kepada hak manusia . Oleh karena itu, ketika manusia dalam hal ini pihak keluarga korban memaafkan, َmaka dapat menggugurkan hukuman mati.

Sejatinya prinsip pidana qishash adalah pemaafan selaras dg qs albaqarah 179.

Salam Perindu Literasi