Siti Ropiah

Guru MA Al Ishlah Cikarang Utara Kab Bekasi Jawa Barat Alumni Uin Jakarta, nomor hp 087888623714 ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kantin Kejujuran

Kantin Kejujuran

Kantin Kejujuran

Oleh: Siti Ropiah

Kantin kejujuran. Istilah ini tentu tak asing lagi terdengar di telinga. Yap, di lembaga pendidikan tentu hal ini merupakan hal yang biasa. Karena bertujuan membentuk karakter anak didik agar terbiasa berlaku jujur dalam kehidupannya. Namun kantin yang kusampaikan ini bukan kantin di sekolah.

Kamis 6 April 2021, sekira pukul 16.00 WIB aku mengantar kakakku ke dokter, tersebab batuk yang dialaminya. Batuk tersebut telah menderanya selama dua hari. Hal itu menyebabkan tidur malamnya terganggu. Aku khawatir membuat tensi darahnya tinggi yang akan berpengaruh pada pelaksanaan vaksinasi kedua yang terjadwal tanggal 6 Mei 2021. Karenanya kusarankan untuk ke dokter.

Saat aku duduk di ruang tunggu 'dokter Hana' tersebut, aku melihat sederet jajanan terpampang jelas di dekat telivisi. Ruang tunggu tersebut memang diberikan fasilitas televisi agar para pengantar tidak jenuh dalam menunggu. Jajanan tersebut terdiri atas mie dalam cup, air mineral, ciki dan termos air dengan harga yang tertera jelas. Terdapat pula wadah untuk menyimpan uang.

Baru kali ini aku melihat ada kantin kejujuran di sebuah rumah sakit atau dokter praktik. Tersebab mungkin ada ditemukan kesulitan dalam pelaksanaannya. Tersebut rumah sakit atau rumah dokter praktik dipenuhi oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Termasuk rumah praktik dokter yang aku sambangi dipenuhi oleh masyarakat dari berbagai kalangan dan berbagai wilayah. Pasiennya setiap hari berkisar antara100-150 orang. Hari itu saja aku mendaftar pukul 09.00 WIB mendapat nomor antrean 42. Antrean yang cukup panjang tersebut, membutuhkan waktu yang diperlukan lebih dari dua jam. Aku datang pukul 16.00 WIB dan berakhir pada pukul 19.30 WIB.

Banyaknya pengunjung yang datang menemani pasien ke tempat dokter tersebut, tidak menyurutkan sang dokter untuk menerapkan kantin kejujuran. Mungkin sang dokter tersebut meyakini para pengantar orang sakit akan lakukan kebaikan demi kesembuhan yang diantar. Sang dokter pun menyediakan tempat shalat yang terpisah antara laki dan perempuan, padahal dia non muslim.

Sejatinya Ketika Kebaikan Meliputi Diri, Indah dan Nyaman yang Terasa

Salam Perindu Literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang menginspirasi Bunda. Salam sukses

10 Apr
Balas

Sejatinya Ketika Kebaikan Meliputi Diri, Indah dan Nyaman yang TerasaKeren menewen, kalimat itu.

09 Apr
Balas

Sejatinya Ketika Kebaikan Meliputi Diri, Indah dan Nyaman yang Terasa. Setuju, Ibu. Kisah yang menginspirasi.

09 Apr
Balas

Keren juga ide ada kantin kejujuran dirumah sakit ya bu

09 Apr
Balas

Luar biasa . kebaikan yang selalu ditebarkan .keren Bu Doktor

09 Apr
Balas

Dokternya siip,Bu. Meneladankan kebaikan. Berkah buat dokternya. Salam sukses, Bu.

09 Apr
Balas

Kisah yang luarbiasa. Kantin kejujuran itu sarat makna

09 Apr
Balas

Keren banget ada praktik dokter yg begitu. Sdh layak jadi rumah sakit ya bun

09 Apr
Balas

Ulasannya mantap bunda. Sukses selalu

09 Apr
Balas



search

New Post