Siti Romdiyah

Tulisan adalah karya yang tidak akan hilang di telan waktu. Dengan tulisan kita bisa saling membantu. Walau mungkin kita belum bisa bertemu....

Selengkapnya
Navigasi Web
Tragedi Uji Nyali

Tragedi Uji Nyali

Manusia hanya berhak berusaha dan berdoa, namun Allah penentu segalanya. Demikian yang aku alami kemarin pagi, saat jam istirahat di sekolahku. Ingin menikmati indahnya bermain, justru tragedi berdarah yang bersarang.

Berawal dari rasa senang karena pelaksanaan penilaian tengah semester (PTS) telah selesai. Anak-anak dengan senangnya bermain di halaman sekolah. Sementara, bapak ibu guru yang saat itu juga telah selesai menemani anak-anak mengerjakan soal PTS, juga duduk di bawah pohon beringin yang ada di depan kelas untuk mengamati anak yang bermain.

Waktu istirahat berjalan normal-normal saja, anak-anak terlihat bahagia, hingga waktu menunjukkan pukul 09.25 menit. Saat itu ada anak yang bermain kejar-kejaran Hasta dan Iqbal namanya. Karena takut tertangkap, Hasta berlari kencang menghindari Iqbal. Tanpa sengaja kakinya tersangkut batu kecil hingga dia terjatuh dan keningnya mengenai bongkahan batu.

Aku yang saat itu bersama teman-teman langsung berlari ke tempat kejadian perkara. "innalillahiwainnailaihirojiuun..Hasta terluka dan berdarah" pekikku yang disambut kedatangan teman-teman guru. Tanpa berpikir panjang kamipun membawa Hasta ke ruang UKS.

Darah mengucur deras dari kening Hasta yang penuh keringat hingga mengenai baju pramukanya. Tak tega rasanya melihat Hasta terluka. Dan rasa itu yang mendorong nyaliku untuk menolongnya.

Kurengkuh Hasta dan kubiarkan dia menangis dipelukanku. Tak kuhiraukan rasa takutku terhadap luka dan darah. Aku terus membersihkan lukanya dengan Revanol. Pelan-pelan luka itu terlihat nyata. "masyaallaah.. lukanya kecil tapi agak dalam" Jeritku dalam hati agar Hasta tidak semakin takut dan sedikit merasakan kedamaian.

Sambil kurawat lukanya, aku ajak Hasta bicara soal permainan menyenangkan yang pernah dia lakukan. Ini diantara praktek teori hipnoterapy yang pernah aku dapatkan. *Jika berhadapan dengan orang yang terluka dan kau ingin merawatnya, ajak bicara hal yang membuat dia bahagia. Agar pasien lupa bahwa dia terluka dan berkurang rasa sakitnya, sehingga, kau mudah merawatnya*. Hastapun terpancing juga, dia cerita berbagai hal yang menyenangkan hatinya.

Alhamdulillaah, akhirnya semua selesai, Hasta selesai kurawat. Kain kasa, betadin dan kain perekat telah nempel di kening menutupi lukanya. Namun, demi kesehatannya, kuizinkan dia istirahat dulu di UKS hingga waktu pulang tiba.

Melihat aku selesai merawat Hasta, teman-teman pada bingung dan bertanya padaku. "Heii anur gunung iki mau kok kuat ngrawat bocah tibo. Wes gak wedi to?" Tanya temanku dengan bahasa jawa medoknya.

"Loh iyo yo, aku kok wani, gek aku kok yo ra melu lemes koyok biasane ya" Jawabku dengan sedikit rasa aneh sambil cuci tangan di wastafel.

Setelah bersih tanganku, aku juga berpikir lagi kok bisa ya, padahal saat emosiku normal, aku begitu penakut terhadap luka dan darah. Berkali-kali aku pingsan hanya karena melihat luka yang berdarah saat terjadi kecelakaan. Namun, pagi ini semua sirna. Rasa takut dan trauma terhadap luka yang berdarah hilang semuanya.

Nyaliku muncul kembali tatkala aku terjepit sebuah tragedi. Hati nuranikupun, menuntutku untuk berlaku sosial demi sebuah kebaikan. Mengapa harus takut menghadapi luka yang berdarah, karena pada dasarnya manusia juga terdiri dari darah. Itulah kata motivasi yang muncul di hatiku saat itu.

Terbayang olehku hadits yang di riwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Nabi Muhammad SAW, bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya. (HR. Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36)

Jadi mengapa harus takut, mari kita buktikan hadits di atas. Pastikan akan muncul sebuah kenikmatan bahwa sebenarnya, munculnya tragedi adalah sebuah bentuk uji nyali dalam membuka pintu kebaikan. Semoga Allah meridhoi niat dan ikhtiar kita untuk mewujudkan. khoirun naas anfauhum linnaas_. Aamiin Yaa Mujibassaailiin.

Wallahu a’lam bishshowab

Salam Literasi Abadi di Hati

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Wlingi, 14 Oktober 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan luar biasa.. salam literasi..

14 Oct
Balas

Alhamdulillaah terimakasih atensinya ust. Mohon bimbingannya njih. Salam literasi Abadi di Hati ust

14 Oct

Subhanallah, luar biasa tindakan PPPK terhadap anak yang kena musibah patut diapresiasi, padahal ibu takut dengan luka dan darah, tapi demi anak didik ibu rela korbankan ketajutan menjadi berani, semoga ini adalah jariyah ibu, Barokallah

14 Oct
Balas

Alhamdulillaah.. Aamiin Yaa Mujibassaailiin. Terimakasih ust.

14 Oct

Subhanallah. Keputusan yang sigap dan tepat ketika keadaan gawat darurat. Semangat menolong menghilangkan rasa takut di dalam dada. Luar biasa. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah...nduk.

14 Oct
Balas

Alhamdulillaah aamiin Yaa Mujibassaailiin bundaku. Qudratullah nanda berani melakukannya. Rasanya bahagia bisa menghilangkan rasa takut dan trauma. Terimakasih salam sehat dan suksesnya. Semoga bundaku demikian pula adanya. Salam ta'dzim dari nanda yang di Blitar njih bunda..

14 Oct

Tulisan luar biasa mengemas keseharian penuh warna. Barakallah

14 Oct
Balas

Alhamdulillaah terimakasih bunda, tulisan-tulisan bunda juga luar biasa hebat. Good Jobs bunda

14 Oct

Artikel yang inspiratif di pagi ini... Terimakasih atas tulisan yang sangat menyejukkan hati ini Bunda Siti.... Barakallah...

14 Oct
Balas

Terimakasih juga atas atensinya bunda Rini.. Aamiin Yaa Rabbal'alamiin. Salam ta'dzim dariku yang di Blitar njih

14 Oct



search

New Post