Siti Romdiyah

Tulisan adalah karya yang tidak akan hilang di telan waktu. Dengan tulisan kita bisa saling membantu. Walau mungkin kita belum bisa bertemu....

Selengkapnya
Navigasi Web
Kesetiaan Yang Teruji

Kesetiaan Yang Teruji

“Aduh .. sakit dok, sakit…..” Jerit Bu Irma

“Sabar ya bu.. sabar.. sebentar lagi selesai” Motivasi Pak bayu kepada istri tercintanya.

“Tapi pak, sakit… sudah berapa jarum suntik yang masuk ditubuhku. Rasanya aku sudah tidak kuat lagi, aku ingin Allah mencabut nyawaku saja, daripada aku terus begini pak” ucap Bu Irma sambil menangis tersedu – sedu. Bu Irma merasa jenuh dan putus asa menjalani rutinitas cuci darah yang menyiksanya.

Pak Bayu tak mampu berkata-kata, segera didekap dengan erat sang istri. Seolah-olah ia ingin menggantikan penyakit yang bersarang ditubuh sang istri. Pak Bayu sungguh tidak tega melihat orang yang dicintai harus ditusuk jarum berkali-kali. Namun, Pak Bayu hanya mampu mendekap pujaan hatinya. Pak Bayu berharap sang istri terkurangi rasa sakitnya dan semangatnya untuk sehat semakin kuat.

Pak bayu tahu betapa sakit dan sedihnya hati sang istri, karena harus menjalani hidup menjadi kembang amben yang harus merasakan ketergantungan pada obat dan pipa pencuci darah. Sementara Pak Bayu sendiri harus tetap terlihat tegar didepan istrinya walau hatinya hancur. Pak Bayu harus menata hati, menata pikiran, menata waktu, dan menata tenaganya untuk ikhlas menerima kenyataan.

Dini hari, Pak Bayu harus mempersiapkan diri sebelum berangkat bekerja sebagai abdi Negara. Mulai memasak makanan, memasak air untuk mandi, mencuci pakaian, hingga membersihkan rumah, harus Pak bayu lakukan. Kedua putranya tidak ada di rumah, karena masih menempuh S2 di Yogjakarta. Sementara Bibi yang merawat istrinya hanya bisa datang ke rumahnya setelah ia selesai mengantarkan putrinya sekolah. Itulah sebabnya Pak Banyu harus merawat istrinya sendirian sebelum beliau berangkat kerja. Sungguh perjuangan seorang pemimpin keluarga yang tangguh.

Seringkali saat di sekolah, Pak Bayu harus izin pulang karena ada telpon dari Bibi Maemunah, perawat istrinya karena dia membutuhkan pertolongan dikala harus memasukkan obat melalui suntikan ke tubuh Bu Irma. Bibi Maemunah tidak tega jika harus menusukkan jarum ke tubuh bu Irma yang tinggal kulit dan tulang.

Terkadang Pak bayu harus merelakan diri berbuka puasa, makan sahur seadanya atau hanya merayakan lebaran dirumah saja demi bisa menemani, melihat, menjaga dan merawat sang istri. Demikianlah rasa kasih sayang Pak Bayu terhadap sang istri sangatlah dalam. Hal ini yang membuat Bu Irma selalu bersyukur. Kesetiaan pak Bayu padanya, yang membuat Bu Irma rela menjalani hidup dengan selalu cuci darah.

Mungkin inilah yang dalam Islam dinamakan keluarga Sakinah, Mawaddah Warrahmah, Jika boleh penulis sampaikan bahwa sakinah bermakna kedamaian, ketenangan dan kebahagiaan. Mawaddah bermakna saling mencintai yang lebih mengarah pada fisik, dan warahmah bermakna saling mencintai, namun lebih mengarah pada rohani.

Walau situasi dan kondisi yang penuh dengan ujian hingga berjalan selama 9 tahun, tetapi Pak bayu beserta Bu Irma tetap merasakan satu kedamaian, ketenangan dan kebahagiaan. Mereka tetap saling mencintai dan saling suport dalam naungan Ridho Ilahi Rabbi.

Semoga Bu Irma cepat sehat kembali, teriring doa safakillah sifa’an ajillan dan Pak Bayu selalu dalam kekuatan, kesabaran dan keikhlasan dalam menghadapi ujian kesetiaan dari Allah azza wa jalla.Aamiin.

Salam Sehat dan Kuat Meraih Mardhatillah Pak Bayu.

Wlingi, 17 Oktober 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

salam sakinah mawadah warohmah bu...

17 Oct
Balas

Terimakasih.. Tadz. Salam literasi Abadi di Hati dari saya yang di Wlingi..

17 Oct

Cerita yang luar biasa. Benar-benar sakinah, mawadah dan warohmah

17 Oct
Balas

Alhamdulillaah... Terimakasih atensinya bunda. Salam Literasi Abadi di Hati dariku yang di Blitar ya..

18 Oct

Subhanallah, menyentuh hati. Semoga keduanya selalu bahagia di dunia hingga ke jannah. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, nanda.

18 Oct
Balas

Alhamdulillaah.. Aamiin Yaa Mujibassaailiin. Terimakasih suportnya bundaku. Salam ta'dzim dari nanda yang di Blitar njih..

18 Oct

Jadi ikut baper bu, cerita yg asyik. Barakallah

17 Oct
Balas

Hehehe maaf ya bund jika terbawa cerita. Aamiin Yaa Rabbal'alamiin

17 Oct

Cerita yang mengharu biru....Bun...

17 Oct
Balas

Alhamdulillaah, terimakasih bunda. Salam Literasi Abadi di Hati dariku yang di Blitar ya..

18 Oct



search

New Post