Menciptakan Kebahagian
#tantangangurusiana #tantangan ke-11
"Bahagia itu sederhana, cukup pagi ini makan nasi hangat dengan comhu lada." Ucap seorang teman.
"Dan kebahagian yang hakiki itu adalah ketika kita menikmati mi ayam pedas dan ada yang bayarin." tutur seorang teman dengan wajah berseri membayangkan itu ada di hadapannya.
"Bahagia itu bisa makan pedas saat ini." seorang teman menimpali sambil memegang perut. Dia tahu saat ini tidak bisa makan makanan yang pedas karena sedang pemulihan pasca tipes.
Beragam kebahagiaan yang dirasakan masing-masing. Ada yang beranggapan kebahagiaan dapat dicapai jika memiliki harta yang melimpah, bisa jalan-jalan keliling dunia, punya pekerjaan yang bagus dan gaji yang besar. Namun, apakah kebahagian itu akan selalu ada atau kekal?
Setiap orang ingin bahagia. Ada yang mengejar kebahagiaan. Ada yang menunggu kebahagiaan. Dan ada pula yang menciptakan kebahagiaan itu sendiri.
Bagi yang mengejar kebahagiaan, apakah akan merasa puas ketika sudah mendapatkannya? Atau bagi yang menunggu kebahagian, apakah akan datang begitu saja tanpa ikhtiar? Atau bahkan yang menciptakan kebahagian akan dapat berbahagia.
Untuk bahagia itu sederhana. Tidak perlu harta yang melimpah, pekerjaan yang bagus, dan lain-lain. Seperti yang telah tergambar dari pernyataan beberapa teman pada awal paragraf. Bahagia itu ketika kita dapat menikmati sesuatu dengan rasa syukur.
Bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Hanya ingin menikmati satu mangkuk mi ayam pedas yang harganya sepuluh ribu saat sedang sakit tipes dan asam lambung naik. Maka nikmat manakah yang kamu dustakan? Jadi kebahagian itu datang karena ikhtiar mewujudkannya dengan rasa syukur.
Sadarilah, bahwa letak kebahagiaan itu adanya di dalam hati. Dan kitalah yang berusaha menciptakan kebahagiaan itu sendiri. Tidak perlu repot-repot mengejar kebahagiaan yang semu. Kebahagiaan tercipta dari rasa syukur kita atas nikmat yang Allah berikan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar