Siti Nur Laely

Pendidik pada MI Muhammadiyah (MIM) Penaruban, Kaligondang,Purbalingga, Jawa Tengah. Sedang belajar istiqomah dalam tulis-menulis. Dua buah buku sudah diterbi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tebar Karya Penuh Berkah

Tebar Karya Penuh Berkah

Tebar Karya Penuh Berkah

Hari Buku Nasional diperingati setiap 17 Mei sekaligus momentum hari berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Hari Buku Nasional merupakan sebuah perayaan untuk memperingati pentingnya budaya membaca. Setiap tahunnya, perayaan ini diperingati tepat pada 17 Mei. Peringatan Hari Buku Nasional (Harbuknas) telah dimulai sejak 2002.

Moment hari buku nasional bisa dimanfaatkan oleh kita sebagai guru untuk memotivasi siswa untuk cinta literasi dan bisa berkarya, guru/pendidik, sudah seharusnya ikut berperan serta dalam memperingati Hari Buku Nasional, dengan mengenalkan tanggal peringatannya, memotivasi peserta didik untuk rajin baca buku, membeli buku, berkunjung secara aktif ke Perpustakaan dan bisa dengan cara yang paling keren, yaitu memiliki buku hasil tulisannya. Buku karya guru bisa untuk memotivasi peserta didik agar gemar membaca, menulis dan kelak murid-murid kita bisa membuat karya sebuah buku, walau karya buku yang masih sederhana, tetapi minimal bisa membangkitkan semangat berliterasi bagi murid-murid kita, karena guru adalah sosok yang sangat sentral dalam dunia literasi, dan bisa menjadi panutan atau teladan bagi murid-muridnya, agar apa yang kita kerjakan bisa mendatangkan keberkahan.

Jika kita hendak mendapatkan lebih banyak berkah dikehidupan saat ini atau yang akan datang maka mulai sekarang berbuat baiklah dengan menebar virus kebaikan dengan berkarya dan selalu berkarya.

Untuk mencari keberkahan bisa dengan jalan menumbuhkan minat baca buku pada peserta didik butuh keteladanan dari orang tua dirumah dan guru di sekolah. Maka, berilah teladan yang nyata untuk anak-anak atau murid-murid kita, ayo kita baca buku, ayo kita ke Perpustakaan, ayo kita beli buku, sifatnya ajakan, bukan menyuruh. Bacalah buku, maka dunia akan kita genggam, tulislah buku, maka dunia akan tahu tentang kita serta bisa meraih keberkahan. Bacalah buku, dimana saja kita berada, bawalah buku saku kemana saja kita pergi. Karena membaca buku itu bukan karena ada waktu, tetapi luangkan waktu untuk membaca.

Menebar karya yang penuh berkah bisa kita laksanakan di sekolah/madrasah tempat kita bekerja, dengan cara menggiatkan Literasi pada anak-anak, Penulis sudah mempraktekkan langsung kegiatan literasi pada murid-murid, yaitu :

1. Keteladanan Guru ( guru memberi contoh yang baik, menjadi motor penggerak sebagai penulis buku, bisa berkarya membuat buku, mengikuti berbagai macam perlombaan guru dll)

2. Gerakan Cinta Perpustakaan

3. Membuat Pojok Baca disetiap kelas

4. Eskul Literasi

5. Mengadakan pekan buku di Madrasah

6. Memberikan penghargaan untuk siswa yang paling rajin berkunjung ke Perpustakaan Madrasah dan Pojok Baca ( berkunjung dan membaca)

7. Berkirim surat via gawai pada teman satu kelasnya

Surat ditulis kemudian dikirimkan keteman-temannya melalui gawai

8. Berkirim surat kepada keluarga, kerabat dan sahabat di luar kota.

9. Program satu hari membaca satu buku yang dimiliki, kemudian ditulis kembali secara garis besarnya dan dikumpulkan kepada wali kelasnya masing-masing-masing.

10. Lomba menulis puisi dan cerpen secara virtual/luring

11. Menyimak dongeng pada video yang dikirim, kemudian diceritakan kembali, sebagai tugas

Ujung tombak literasi di Madrasah terletak pada semua komponen Madrasah, mustahil mengharap siswanya suka membaca dan berprestasi serta bisa berkarya jika komponen madrasah menjauh dari literasi. Pengintegrasian literasi pada setiap mata pelajaran tanpa disadari guru telah mengambil peranan pelopor gerakan literasi sekolah, guru harus menjadi motor penggerak dalam gerakan Literasi di Madrasah. Mempunyai karya, walau baru dua buku, sudah membuat murid-murid bangga, karena bisa membaca buku hasil karya gurunya, itu menjadi motivasi saya untuk menulis buku berikutnya, menjuarai lomba yang diikuti oleh guru juga bisa memotivasi siswa atau orang lain untuk bisa berkarya, menebar karya yang penuh berkah dikala apa yang kita lakukan bisa ditiru oleh siswa atau orang lain, itulah keberkahan. “Virus” semangat menulis menular kepada peserta didik yang lain, dari semangat menulis itulah bisa mempengaruhi semangat belajar dan meraih prestasi, dengan gerakan literasi dan berkarya, alhamdulillah apa yang penulis lakukan dan bisa menunjukkan karya nyata kepada peserta didik dan wali muridnya, pelan tapi pasti peserta didik bisa ikut menorehkan prestasi dibidangnya masing-masing, anak-anak semangat dalam mengikuti setiap perlombaan, serta meraih banyak kejuaraaan, bisa berkarya membuat buku solo dan antologi siswa, guru bangga, murid bahagia, orang tua muridpun merasakan kegembiraan atas prestasi yang diraih oleh putra/putri tercinta, itulah keberkahan yang hakiki.

Penulis Siti Nur Laely, S.Pd.I, M.Pd

Guru di MI Muhammadiyah Wirasana,Purbalingga, Jawa Tengah

Lahir di Purbalingga, 17 Agustus 1975, beralamat di Jln. Yasadiwirya no. 20 Penaruban Rt 2/Rw 2, Kaligondang, Purbalingga.

Email : [email protected]

No. WA : 085291224733

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post