Ribut (End)
Tantangan hari ke 26.03.2025
Ramdhan Tak Sama Lagi
Tantangan hari ke 27.03.2025
Sudah pertengahan ramadhan, semua merasakan hal yang sama bagaimana melaksanakannya dengan suka cita.
Banyak hal yang dilakukan selama ramadhan, dari mengisi harinya dengan tarawih bersama di masjid – masjid ataupun bertarawih di rumah.
Belum lagi setelahnya melaksanakan tadarusah setelah selesai sholat tarawih yang dilaksanakan hanya pada bulan Ramadhan saja.
Aku menatap nanar chat grup di gawaiku, mereka anak didikku sibuk dengan rencana bukber bersama atawa buka bersama.
Dari tempat yang sederhana sampai dengan café menyebutnya.
Tidak ada satupun dari mereka yang menerima tawaranku untuk berbuka di rumah.
Aku tuan rumah tidak merasa direpotkan malah aku sudah menyiapkan serangkaian acara dari mulai mendengarkan tausiah yang akan diberikan oleh salah satu anak pasatren yang pulang kampung setiap pertengah lebaran.
Setelah itu berbuka dengan makan seadanya dilanjutkan dengan sholat magrib berjamah.
Makan berat setelah melaksanakan sholat magrib, aku sudah berencana untuk menambah bagdet mereka tanpa mereka tahu.
Tapi sudah lebih dari satu jam aku menunggu tidak satupun dari mereka yang menanggapi chat dariku.
“Bagaimana dengan usulan Ibu, Ibu takut tidak ada tempat untuk sholat kalau kita makan di café.” Akhirnya aku mengemukakan alasanku mengajak mereka untuk berbuka di rumah.
Sepi tidak ada yang berkomentar setelah aku lempar chat.
“Maaf Bu, Bu Lia saja bersama kelasnya bukber di café masak kelas kita kalah sama kelas Bu Lia.” Akhirnya ada yang membalas chatku.
Helaan napas dari mulutku terdengar, aku sudah menduga mereka akan membandingkan kelas lain dengan rencana bukber kami.
Sekarang ajang bukber bukan untuk ibadah tapi lebih kepada unjuk siapa yang lebih kaya.
Seharusnya sebagai pendidik kita harus menunjukkan yang benar bukan melegalkan yang tidak benar.
Silaturahmi dalam bukber benar tapi meninggalkan sholat tidak benar.
Sudah menahan segala nafsu dari pagi sia – sia dengan melambatkan sholat magrab atau malah meninggalkannya.
Ramadhan sudah tidak sama lagi, semua berubah rumah dijadikan masjid jika ada bukber bersama.
Sekarang café jadi tujuan dengan melambatkan sholat.***
#TantanganGurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar