Hatiku (6)
Tantangan hari ke 17.03.2025
Aku menatap laut luas, tempat yang dipilih Bang Anwar adalah resto yang berada di atas air ditepi pantai.
“Disamakan saja dengan Abang.” Ucapku malas.
“Abang hanya ingin bicara dengan Ila tidak minum.” Canda Bang Anwar.
“Kalau begitu bicaralah setelah bicara antar Ila pulang.” Ucapku jengkel.
“Ila, Abang hanya bercanda. Ayolah kita nikmati sore ini.” Ucap Bang Anwar merayuku.
Sungguh aku lagi Lelah badan dan pikiran, ingin pulang berbersih diri dan merebahkan badan dikamarku. Itu saja yang aku butuhkan.
Terlalu banyak drama setelah bertunang dengan Bang Anwar membuatku lelah,
“Ayolah Ila jangan marah terus.” Ucap Bang Anwar
Aku tetap berdiam diri.
Tatapanku menjadi tajam ketika aku melihat Bu Intan dengan santai masuk ke dalam resto tempat kami berada.
Bagaimana bisa? batinku bertanya.
Bang Anwar memperhatikan tatapanku dan keterkejutan Bang Anwar nyata ketika arah pandang matanya melihat Bu Intan yang melangkah santai ke arah kami.
“Hai, kolega kita jumpa lagi. Ternyata bersama mantan terindah.” Terkekeh kecil Bu Intan ketika menyapa kami.
“Gabung bersama kami saja Bu Intan daripada sendiri.” Ucapku dengan kesal
“Maaf saya hanya mau berdua dengan tunangan saya, Bu Intan silakan meja sendiri sebaiknya cari meja yang agak jauh dari meja kami.” Ucap Bang Anwar ketus.
Aku menatap Bang Anwar terkejut mendengar intonasi suara yang tidak ramah kepada Bu Intan.
Dasar tidak tahu malu, Bu Intan bukannya pergi malah mengambil posisi duduk disebelah Bang Anwar.
“Maaf saya permisi.” Ucapku sambil berdiri dan meninggalkan meja kami.
Bang Anwar mengeser kursi tempat duduknya dengan kesal dan menyusulku.
“La, jangan marah sumpah Abang tidak tahu kenapa Intan sampai ada disini.” Ucap Bang Anwar cemas.
“Ila tahu Intan mengikuti kita sejak dari sekolah, sebaiknya Abang selesaikan urusan Abang sama mantan terindah Abang yang belum move on.
Hubungan kita pasti akan penuh drama jika Abang belum menyelesaikannya secara tuntas.” Ucapku kesal.
Akhirnya kami pulang kerumah, sesampainya di rumah Aku meninggalkan Bang Anwar dengan Abah yang kebetulan sedang duduk santai menikmati kopi sorenya ditemani Mak.
Kebiasa kedua orangtuaku yang menjadi harapanku jika kelak berrumah tangga akan mengambil moment sore berdua setelah lelah bekerja seharian.(Bersambung)
#TantanganGurusiana
***
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar