Oleh Siti Nur Asiyah,S.Pd.I

kamis sore bakda maghrib sikecil mengajak mancing ayahnya di sebelah mushola belakang rumah. Sungai kecil dengan air yang jernih itu masih ada ikannya, namun siikan tak mau makakan umpan yang sudah disiapkan. Aku tak sabar untuk menunggunya, sehingga kuputuskan pulang lebih dulu.

Sesampai di rumah kuambil Al-Qur'an mini. Kubuka surah yasin, kuingin mengirim bapak. Namun rasanya ada yang kurang jika tanpa tahlil. Kuberjalan dengan semangat menuju kamar untuk mengambil buku tahlil kecil. Kubuka pelan almari dan kuambil buku kecil tersebut. Kututup lagi pintu kamar. Kuberjalan menuju kursi panjang. Kutekuk kaki ini kedepan dengan tujuan agar tak diincar sinyamuk. 

Kumulai ila hadhroti hingga kubaca surah yasin. Damai sudah rasanya hati ini. Kulanjut dengan bacaan tahlil sampai doa. Semoga bapak, embah, paklik, saudara semuanya, para mukmin mukminin mendapatkan tempat yang indah di sisi-Nya.

Setelah selesai bacaan keduanya tak lama kemudian terdengar suara adzan isya'. Saat sholat isya' entah kenapa rasanya seperti kehabisan tenaga. Sehingga terasa lemas. Rencana selesai isya' mau istirahat dan tidur, namun rencana itu kuurungkan mengingat sudah beberapa hari tak bisa main ke rumah sebelah. Setiap hari ke sekolah, sepulang sekolah mengurus rumah dan istirahat, tak lama kemudian sudah hampir maghrib. Bakda isya' bercengkerama dengan tetangga di rumah sampai pukul 22.30-23.00 biasa. Sehingga tak ada waktu untuk bermain ke rumah sebelah.

Alhamdulillah kami berhasil bersilaturahim ke rumah sebelah. Setelah pulang dari rumah sebelah pukul 23.00WIB kami makan malam. Dan persiapan tidur, dengan berburu nyamuk. Akhirnya kami tidur pukul 00.00 WIB.

Salam literasi