Siti Nur Asiyah

Penulis lahir di Kediri , ia pernah belajar di MI Roudlatut Tholabah Kranding Mojo selama enam tahun, lalu di MTs. Sunan Kalijogo Kranding Mojo tiga tahun, yang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pembentukan Karakter Islami pada anak

Pembentukan Karakter Islami pada anak

Di era serba modern seperti saat ini, tidak banyak dijumpai karakter-karakter yang mencerminkan akhlak-akhlak mulia atau alhlak islam. Apalagi jika keadaan lingkungan sekitar yang lebih cenderung menirukan gaya hidup ala barat yang lebih cenderung untuk menikmati gemerlapnya dunia daripada kehidupan yang penuh dengan ketenangan dengan berteguh pada agama.

Lebih-lebih dalam pergaulan sehari-hari, utamanya anak muda sekarang yang lebih cenderung mengikuti tren-tren budaya masakini yang kadang masa bodoh dengan ajaran agamanya, dan tidak sedikit pula yang tidak memperdulikan apa yang dirasakan oleh orang-orang di sebelahnya, akhirnya ketenanganpun sulit ia dapatkan.

Oleh karena itu, dalam kecarut marutan situasi global saat ini sangat dibutuhkan adanya pembentukan karakter-karakter islam pada anak, dimulai dari orang tua, guru, dan tokoh-tokoh penting yang ada di masyarakat.

Apa itu karakter? Karakter adalah sesuatu yang dihasilkan dari tekanan sosial untuk bertingkah laku dengan cara tertentu. Otomatis karakter sangat dipengaruhi oleh sosialisasi anak dengan lingkungannya sehari-hari, baik itu dengan orang tua, guru, tetangga, maupun dengan teman-temannya. Jika seorang anak dilahirkan di sebuah tempat yang mayoritas penduduknya adalah santri, otomatis anak tersebut akan cenderung bersikap layaknya seorang santri, hal ini tentu tak lepas dari didikan orang tuanya di rumah. Jika lingkungannya termasuk lingkungan yang keras, anak juga akan cenderung mengikuti perilaku warga-warga yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu orang tua harus pandai-pandai mendidik, membimbing serta mengawasi putra putrinya tanpa mereka merasa diawasi dan terkekang.

Sebagai guru dan orang tua, kita harus bisa menanamkan nilai-nilai agama islam kepada anak didik dengan cara damai tanpa menggunakan kekerasan, agar anak bisa menyerapnya dengan mudah dan ikhlas. Kita juga harus pandai berinovatif dalam menyampaikan materi-materi agama, setidaknya kita bisa mengubah anak didik yang semula belum tahu tentang agama menjadi tahu, selanjutnya anak menjadi lebih faham dan bisa mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai orang tua, guru, tokoh-tokoh penting di masyarakat hendaknya bersatu untuk mengamalkan ajaran-ajaran islam sesuai yang diajarkan oleh Nabi Muhamnad S.A.W. agar dalam membentuk karakter-karakter islami bisa terwujud dengan lebih mudah, yang sehingga bisa tercipta kehidupan masyarakat yang aman, nyaman, damai dan sejahtera, yang kemudian tidak ada lagi kecarut marutan dalam kehidupan sehari-hari.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post