Siti Muzayanah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pelangi Setelah Badai
Bismillah, menambah pengalaman dengan berpartisipasi pada lomba Mei 2021

Pelangi Setelah Badai

Pelangi Setelah Badai

Setiap saya membaca buku, selalu berfikir. Bagaimana dapat menyusun buku? Mampukah saya? Itulah pertanyaan-pertanyaan, sebelum saya berhasil menyusun buku.

“Pucuk dicinta ulam tiba.” Ketika keinginan menulis semakin kuat, seorang teman memberikan informasi bahwa, akan ada diklat “Sagusabu”. Saya langsung merespon dan mendaftarkan diri.

Setelah kelas diklat selesai, tiba saatnya peserta menyusun sebuah buku. Dengan pendampingan selama satu bulan. Bermodal keinginan yang kuat, untuk menghasilkan karya buku, saya mulai menulis. Walaupun, asalnya sempat ragu. Saya memutuskan untuk menyusun buku non fiksi,” Autobiografi”.

Sebagai penulis pemula, tentu banyak kesulitan dan hambatan yang saya hadapi. Mulai dari kesulitan mencari ide, merangkai kata, hingga menyusun menjadi sebuah kalimat. Bahkan, menjadi sebuah paragraf.

Pengalaman yang pernah saya rasakan. Sebelum menghasilkan karya buku. Selalu gagal ketika memulai menulis paragraf. Kehabisan kata-kata ditengah perjalanan menulis. Tidak tahu, kata apa yang pertama harus saya tulis.

Ide-ide sering kali muncul ketika tidak memegang hp (handpone) atau tidak berada di depan laptop. Ketika sedang mengobrol bersama teman, bahkan setiap akan melakukan pekerjaan lain. Inilah yang membuat saya seringkali kehilangan ide.

Dari pengalaman tersebut. Saya selalu berusaha membawa hp ataupun buku kecil beserta alat tulisnya. Untuk mencatat ide-ide yang muncul secara tiba-tiba. Sesampainya di rumah, tinggal memindahkannya ke laptop. Tak disangka sudah menghasilkan dua halaman.

Selain beberapa pengalaman di atas. Membaca buku merupakan hal yang sangat penting. Bagi penulis pemula seperti saya. Karena, akan menambah kosa kata, pengalaman, dan pengetahuan.

Menyusun sebuah buku dapat menjadi kenangan yang tak pernah terlupakan. Bisa melihat, mengingat kembali apa yang pernah kita alami, dan kita dikerjakan. Buku mengingatkan kembali ilmu yang pernah kita pelajari. Bahkan, buku merupakan jendela ilmu.

Buku akan tetap dikenang walaupun penulisnya telah tiada. Buku memberikan manfaat kepada siapapun dan kapanpun tidak mengenal waktu dan usai. Para penulis buku akan selalu dikenang oleh orang-orang yang membaca. Buku akan tetap sabar memberikan ilmunya kepada siapapun. Itulah yang mendorong saya ingin menyusun sebuah buku.

Saya berusaha membaca buku setiap ada kesempatan. Bahkan, ketika hendak tidur pun saya membaca buku sebagai pengantar tidur. Banyak manfaat yang saya dapatkan dari membaca buku.

Rasanya ada yang ganjil ketika tidak membaca. Walaupun kadang membaca berulang masih belum dapat memahami isinya. Membaca buku akan terasa nikmat bagi yang suka membaca.

Buku merupakan guru terbaik dan tersabar. Semua kalangan dilayani dengan baik. Anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orang tua pun terlayani oleh buku tanpa terkecuali. Buku tidak pernah bosan memberi pengetahuan dan pengalaman kepada siapapun. Walaupun buku dibaca berulang-ulang, buku tidak pernah bosan mendampingi kita.

Sebelum saya menghasilkan karya buku. Saya berusaha membaca buku-buku yang dapat dijadikan bekal. Akhirnya, saya coba untuk menyusun dan merangkai kata. Tak pernah terbayangkan bahwa saya mampu menghasilkan karya buku.

Memang benar adanya kata orang bijak bahwa,” Buku merupakan jendela dunia.” Melalui buku, orang akan mendapatkan pengalaman dari berbagai hal. Tentang sejarah, matematika, sains, teknologi, agama, perkembangan dunia dan masih banyak lagi yang didapatkan dari membaca buku. Melalui buku, dapat melihat kembali yang terlupa.

Setelah buku selesai tersusun, saya mencoba membacanya kembali. Banyak yang harus direvisi. Mulai dari kata-kata yang janggal, bahkan sampai harus menghapus beberapa paragraf. Sempat merasa khawatir tidak sampai finis.

Deadline tinggal beberapa jam lagi. Karya saya harus selesai. Pengalaman menulis saya ibarat “Pelangi Setelah Badai.” Berbagai hambatan telah saya lalui. Alhamdulillah, buku karya saya berhasil diterbitkan dan ber-ISBN.

BIODATA PENULIS

Siti Muzayanah, lahir di Blora pada tanggal 2 Agustus 1971. Ia merupakan guru Kementerian Agama Kabupaten Blora, yang ditugaskan di MI Muhammadiyah Jati. Saat ini, ia menjabat sebagai Kepala Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Jati Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah.

Ia dapat dihubungi melalui e-mail:[email protected]. Selain itu, bisa juga dihubungi melalui no WA: 081326752907

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post