Siapkan Brainware sebelum Ngenet
Tantangan Menulis Hari ke-11
Internet of Things (IoT) mau tidak mau mengubah pola interaksi semua orang, termasuk dalam dunia pendidikan. Semua pihak yang terlibat di dalam dunia yang menuntut perubahan ini harus bersiap menanggalkan old fashion-nya. Hal-hal konvensional menjadi tidak lagi sesuai dengan karakteristik zaman. Zaman digital akan melahirkan generasi digital, begitu juga sebaliknya, generasi digital akan melahirkan zaman digital.
Kita sudah melihat fenomena anak-anak digital sekarang yang lahir karena memang atmosfer yang ada di sekitarnya sudah serba digital. Hal ini merambah ke dalam dunia pendidikan. Kemudahan yang ditawarkan provider internet dalam dunia pendidikan pun sudah sangat lengkap dan memudahkan, mulai dari penyediaan media hingga evaluasi pembelajaran.
Jika kita perhatikan, support system dalam dunia pendidikan sudah nyaris digital semua. Sebut saja adanya bimbel online, CBT, e book, perpustakaan digital, atau bahkan laboratorium digital. Semua banyak ditawarkan untuk memudahkan proses belajar si anak digital. Biaya mendapatkannya pun sudah tidak terkategorikan mahal lagi, seiring dengan daya saing yang terjadi antarprovider. Namun, jika brainware yang tersedia dari siswa, orang tua, dan guru tidak siap, ini akan mengganggu proses digitalisasi pendidikan, terutama digitalisasi pendidikan yang humanis.
Katakanlah support system pendidikan sudah oke, tetapi gurunya belum mau memanfaatkan pembelajaran digital, apa jadinya pendidikan digital mereka? Kalau orang tuanya tidak mau tahu tentang dunia digital si anak, bagaimana pula jadinya? Gap yang terlalu besar antara guru, orang tua, dan siswa akan melahirkan banyak persoalan.
Sudah selayaknya jika siswa, orang tua, dan guru sama-sama harus mempelajari bagaimana penggunaan internet yang baik dan benar, agar sama-sama bisa mengambil manfaatnya. Belum tentu siswa yang sudah sangat akrab dengan internet karena mereka penghuni zaman now, memiliki brainware yang baik. Sebagai generasi stroberi, mereka menggunakan internet dengan sangat mahir, tapi cenderung tidak bijak. Misalnya menggunakan internet hanya untuk bermain gim. Pemanfaatan internet juga tidak banyak dipergunakan untuk membantu bagaimana ilmu pengetahuan didapat.
Orang tua pun demikian. Mereka tahu bahwa anak-anaknya tidak bisa lepas dari internet, tapi hanya sekadar memberikan perangkat digital tanpa mau tahu bagaimana pemanfaatannya. Banyak guru juga begitu, tahu bahwa siswanya adalah Generasi Z yang sangat akrab dengan internet, tapi tidak siap menggunakannya dalam pembelajaran. Seakan internet dan kelas adalah hal yang tidak ada hubungannya.
Tiga sisi ini seolah menjadi sisi-sisi yang tak saling berhubungan. Padahal, kesiapan brainware dari ketiganya akan mendukung perangkat lain yang lebih dulu hadir beragam.
Untuk menyiapkan brainware ini, Yayasan Al Muslim Bekasi sudah melakukan beberapa hal penting untuk siswa, guru, maupun orang tua. Yayasan Al Muslim melakukan digital assessment yang digunakan untuk mengukur sejauhmana tingkat literasi digital guru-guru. Assessment ini dilakukan oleh lembaga independen agar hasilnya lebih bisa dipertanggungjawabkan. Berdasarkan hasil assessment, yayasan melakukan berbagai pelatihan digital yang disesuaikan dengan tingkat literasi guru-guru. Pelatihan literasi digital akan membantu guru melaksanakan pembelajaran digital dengan lebih tepat dan beragam.
Untuk meningkatkan literasi digital siswa, mereka diberikan pengetahuan tentang internet sehat dan etika berinternet atau netiket, yang dikaitkan dengan UU ITE. Hal ini penting dilakukan agar siswa bijak menggunakan dan memanfaatkan internet, terutama sosial media mereka.
Persiapan brainware bagi orang tua dilakukan dengan cara sosialisasi program pembelajaran digital. Orang tua perlu juga mengetahui bahwa sekolah mengatur penggunaan internet dalam proses belajar anak-anaknya. Orang tua harus turut memahami dan mengetahui bahwa internet itu bermanfaat dalam dunia pendidikan, sehingga mereka memberikan dukungan terhadap program digital yang diadopsi sekolah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Gut artikel, kayaknya ini pemenangnya gaes
Hehe, Pak Aji bisa aee
Wah, almuslim keren. Iya gak kayak aku nih gaptek. Diajari dong. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Samasama belajar, Bun
Setuju..kerren bu
Nuhun, Bu Pengawas
Mencerahkan mbak Mugi....
Terima kasih, Bun
Keren dan pas dihati tulisannya.. Sukses bun
1erima kasih, Mam
Kereen sy suka sy suka
Terima kasih kunjungannya, Bun
Pemaparan yang jelas. Bagus banget Bun.... Sukses terus ya Bun
Terima kasih kunjungannya Bun
Luar biasa tulisannya bu, selalu menginspirasi.Sukses terus y bu
Terima kasih kunjungannya, Mam
Mantul dah.. Menewen.. Sukses ya bu
Samasama, terima kasih kunjungannya
Samasama, terima kasih kunjungannya