Siti Mugi Rahayu

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru Bisa Malpraktik jika Tidak Mengerti Literasi Data

Guru Bisa Malpraktik jika Tidak Mengerti Literasi Data

Tantangan Menulis Hari ke-26

Era industri 4.0 ditandai dengan bangkitnya teknologi digital. Internet of things (IoT) menjadi bagain tak terpisahkan dari era yang semakin modern. Namun, kemoderenan ini harus disandingi dengan keterampilan literasi baru (new literacy), menambah literasi lain yang sudah lewah awal diperkenalkan, seperti literasi baca dan tulis.

Tiga buah new literacy ini adalah literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia.

Sepekan kemarin saya menemani anak saya yang dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Bekasi. Dokternya adalah dokter baik hati dan ramah. Saya selalu ingin mendengarkan langsung perkembangan anak saya dari dokter ini. Setiap lkali dokter membacakan hasil lab atau data yang diperolehnya dari perkembangan kesehatan anak saya, saya jadi paham mengapa literasi data itu penting.

Dokter adalah salah satu profesi yang bekerja berdasarkan data. Semua aktivitas dan keputusan baru lahir dari data yang diperolehnya. Ketika trombosit anak saya turun, dokter melakukan banyak hal, seperti memasang infus fam dan menginstruksikan hal-hal lain kepada saya. Ketika anak saya massih tinggi suhu badannya, dokter lalu mencari data lain. Ternyata anak saya batuk, dokter lantas menjadwalkan rontgen dan uap untuk anak saya.

Ya, dokter membaca data.

Lantas, apa bedanya dengan guru?

Saya merasa dokter dan guru adalah profesi pembaca data. Guru jelas harus punya data perkembangan siswa dan tidak boleh data tersebut dimanipulasi. Bahaya. Kalau dokter memanipulasi data atau tidak tahu bagaimana data bisa membantu mereka bekerja, bahayanya bisa terasa pada saat itu juga. Malpraktik akan terjadi. Namun, guru lebih parah kalau bekerja tanpa data atau tepatnya bekerja tanpa data yang benar. Bukan hanya gagal mendidik hari ini saja, tetapi juga puluhan tahun mendatang. Kita bisa disebut malpraktik.

Literasi lain yang harus dimiliki penghuni abad 21 ini adalah literasi teknologi dan literasi manusia. Literasi teknologi adalah kegiatan memahami cara kerja mesin, àplikasi teknologi (coding, artificial intelligence, machine learning, engineering principles, biotech). Literasi manusia (humanities) kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, kerja sama dalam tim dan bagaimana berhubungan dengan orang lain.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow...tulisan yang keren. Ternyata banyak bidang literasi yang mesti dipahami oleh guru ya Bu

09 Feb
Balas

Keren bun, sudah seharusnya guru juga bisa seperti dokter.

09 Feb
Balas

Info yg bermanfaat. Semoga saya tdk menjadi guru yang salah dalam literasi data siswa

09 Feb
Balas

Terima kasih infonya bu, sukses selalu.. AamiIn

09 Feb
Balas



search

New Post