Di Batas Senja
Dalam balutan senja yang menjingga, terlukis segurat kisah. Nyata, namun tiada. Semu, tapi merenggut segenap rasa di kalbu. Tanpa mampu kutepis ronamu.
Perlahan, semburat cahaya menepi. Sampai ujung cakrawala, hingga batas samudra lepas. Tanpa mampu kusentuh, dengan jemariku.
Senja. Begitu banyak jejak kisah kau tinggalkan. Dan memenuhi ruang angan. Sungguh, sesak ini membuatku kelu. Tak mampu merangkai rindu yang menggebu.
Jika kelak waktu meminta seluruh angan ini, biarlah ia mengambilnya dari dasar kalbu. Sebab tuk menghapusnya, aku tak mampu.
----------
Jembrana, 8 januari 2022
#Tantangan gurusiana hari ke-8
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Keren diksinya Bu. Salam sukses.