Akasia
Sebatang pohon akasia tumbuh
Di pinggir jalan menepi
Sendiri bersama sepi
Hanya berteman angin dan debu
Yang sesekali merontokkan mahkota
Jatuh menghiasi tanah
Kenangan pohon akasia tak pernah pudar
Berbaris rapi sepanjang jalan
Warna kuning yang menghantar kenangan
Pada sebaris senyum yang menggoda
Di bawah rimbun pohonnya
Kita pernah bertemu
Pulau seribu masjid, 2 Februari 2022
#TantanganMenulisHariKe_344#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa tulisannya
Terima kasih bu Rismalasari... Sukses selalu
Akasia, puisi yang menarik. Pilihan kata dan persajakan yang ada, membuat puisi ini terasa menyejukkan. Sukses selalu,Bu Siti.
Terima kasih pak Edi sudah hadir memberi apresiasi... Sehat dan sukses selalu
Terima kasih admin sudah tayang