MIESO BELI ATAU BIKIN SENDIRI?
Tantangan Menulis Hari ke-19
#TantanganGurusiana
Tahu miesop alias mieso, kan? Makanan yang banyak ditemukan di daerah Medan dan sekitarnya (termasuk Tebing Tinggi) ini termasuk istimewa dan banyak dicari-cari, baik oleh pelancong, maupun orang Sumatera Utara yang merantau lalu pulang kampung. Wujudnya serupa kuah sop, namun banyak mengandung bumbu rempah, yang dituang ke atas bihun atau mie kuning dan suwiran ayam goreng yang ditata di dalam mangkuk. Hmmm ... lezat dan ngangenin!
Nah, sekitar satu bulan yang lalu, suamiku pergi ke resepsi pernikahan anak temannya di Medan. Sepulang dari Medan, ia membawa bungkusan oleh-oleh. Bukan bika ambon, lapis Zulaikha, atau bolu Meranti, melainkan ...
"Nih, miesop Bagelen Ujung," katanya.
"Miesop? Tapi ummi udah makan," ujarku, mengelus perut yang kekenyangan sehabis makan malam.
"Coba deh. Enak. Ayah udah makan tadi di sana," tukasnya.
Tergiur, segera kupanaskan kuah yang memang dipisah. Bungkusan berisi bihun dan suwiran ayam kupindahkan ke dua mangkuk yang kuambil dari lemari makan. Satu untukku, satu untuk Hani, sulungku. Yumna, si bungsu, masih tidur. Nanti kalau dia sudah bangun baru akan kubuatkan miesop bagiannya.
Wah, benar saja, kuah miesop alias mieso yang dibeli di daerah Bagelen alias Jalan Deblot Sundoro Kota Tebing Tinggi itu memang enak dan ringan di lidah. Kalau diibaratkan sebuah karakter dalam film, dia seumpama Gogo Yubari dalam film "Kill Bill". Peran kecil, sekecil porsi mie dalam mieso yang uniknya menggunakan mie tiauw (kwetiau), namun 'nendang', seganas tendangan bola rantai si cantik Gogo yang mungil tapi mematikan.
Akhirnya, satu mangkuk mieso ludes tak bersisa.
'Alamat gagal diet lagi hari ini,' keluhku dalam hati. Wkwkwk.
Belum puas, aku membujuk ayahnya Hani dan Yumna untuk makan mieso Bagelen Ujung di tempatnya langsung. Ya ampuuun ... kapan langsingnya kalau begini ceritanya? Halah, diet mulai besok ... besok ... dan besoknya lagi. Hahaha.
"Pasti lebih enak," rengekku.
Suamiku yang awalnya malas-malasan diajak jalan, akhirnya luluh (tentu setelah rengekan yang lumayan panjang dan mungkin menyebalkan. Haha). Sore itu, dia mengajak kami berempat, mengendarai Vario merah-putih-birunya, menuju warung mieso yang dimaksud.
Huh, dasar sedang tak beruntung, si warung tutup. Kubujuk lagi pria yang sudah mendampingiku selama 9 tahun itu untuk ke Warung Mieso Gang Buntu, yang kelezatan miesonya juga terkenal seantero Tebing Tinggi.
Karena hari sudah sore, mieso hanya tersisa dua porsi. Sate rendang kerang pun tinggal setusuk saja. Duh, sedih.
Dua mangkuk mieso sudah lenyap ke saluran pencernaanku dan Hani. Ayah makan mie ayam dan Yumna makan ayam goreng ke-ef-si.
Rasa mieso Gang Buntu sedikit lebih berat dari mieso Bagelen Ujung. Ia ibarat Katherine Ann Watson--diperankan Julia Roberts-- dalam film "Mona Lisa Smile" yang pembawaannya dewasa, cerdas, dan kaya pengalaman.
Kali ini, si Ayah yang tidak puas.
"Buat sendiri lah, Mi," bujuknya.
Baik lah, aku mengalah untuknya. Pagi-pagi, aku pergi ke pasar demi membeli ayam, bihun, bumbu di kedai orang India, saus sambal, dan kerupuk kanji merah-putih. Dihitung-hitung, paling habis sekitar Rp50ribu saja. Jauh lebih murah, karena dengan segitu bisa dapat lebih dari delapan porsi dengan kuah berbumbu medok dan suwiran daging ayam yang melimpah.
"Sayangnya nggak ada sate rendang kerang ya, Yah," kataku di sela kunyahan. Suamiku mengangguk, mengamini.
"Nanti Ummi yang repot. Nggak kelar-kelar masaknya. Ini aja udah enak, kok. Lebih enak dari mieso yang sudah-sudah," puji lelakiku, yang membuatku mengangkasa seketika. Yaelah ....
Ya, dia tidak salaj. Yang penting, hari itu kami makan mieso sepuasnya. Jadi, lebih oke masakan beli atau bikin sendiri? Oh ya tentu masakan rumah. Jauh lebih enak, higienis, dan sehat. Dan tak kalah penting: ramah di kantong, serta dipuji suami dan anak-anak. Eeeaaa ....
Tebing Tinggi, 24 Maret 2020
Gambar bawah: miesop Gang Buntu. Ayah makan mie ayam. Yumna ayam goreng tepung alias kei-ef-si KW. Hihihi.




Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah,,miesopnya tambah gorengan atau kripik singkong pedas tambah maknyos nih bun..
Mau bikin gorengan, capek. Beli di luar, mager. Wkwkwk. Lain kali ya, Kak. Hehe.
Mau bikin gorengan, capek. Beli di luar, mager. Wkwkwk. Lain kali ya, Kak. Hehe.
Hmmmm....buat apa aja pun...hihihi
Buat apa, hayooo .. wkwkwk.