Kiat Menghindari Perilaku Konsumtif
H-857 Gurusiana
Seringkali kita terjebak dalam situasi yang tidak nyaman. Misalnya ketika sedang jalan bersama teman ke Mall atau ke tempat perbelanjaan yang sebenarnya tidak punya tujuan membeli. Sekadar cuci mata saja.
Namun yang namanya mata, walau sudah dicuci dan dipakaikan sepatu kuda, tetap saja masih lirik sana lirik sini. Pegang ini dan itu, ditimang-timang antara dibeli atau tidak. Butuh atau tidak.
Namun jika salah satu dari teman jalan itu memutuskan untuk membeli, kadang tanpa ragu lagi, spontan ikutan memanjangkan nota. Padahal barang serupa di rumah sudah ada bahkan sangat jarang digunakan. Tapi seperti menjadi rumus, jika orang lain mengambil kita pun latah mengambil. Tindakan demikian termasuk pada tindakan Konsumtif. Membeli barang bukan karena kebutuhan tapi karena keinginan.
Untuk tidak terjerat pada tindakan Konsumtif, berikut kiat-kiatnya, sebagaimana biasa dilakukan orang Jepang, yang disajikan dalam bentuk beberapa pertanyaan.
1. Apakah saya masih bisa hidup tanpa barang ini?
2. Apakah saya mampu membeli barang ini dengan kondisi keuangan saat ingin membeli itu?
3. Apakah saya benar-benar membutuhkan barang itu?
4. Bagaimana perasaan saya jika membelinya atau tidak membelinya?
5. Apakah sesudah dibeli dapat disimpan dengan baik pada tempat yang tepat, atau bahkan tidak memiliki tempat untuk menyimpannya?
Jika jawaban dari setiap pertanyaan itu masih normatif, artinya masih bisa hidup tanpa barang itu, tidak baik memaksakan membeli pada saat kondisi keuangan sedang tidak mendukung, tidak terlalu butuh barang tersebut, keinginan membeli hanya tekanan emosi saat itu, dan tidak aman jika barang itu dibeli, tapi tidak disimpan sesuai aturannya, maka benda itu tidak perlu dibeli. Jadi gunakan rumus : jalan-jalan tidak identik dengan harus membeli sembarang barang yang tidak perlu dibeli. Atau jangan biasakan mengisi waktu luang dengan jalan-jalan ke tempat perbelanjaan, jika tak ada yang ingin dibeli. Atau cobalah jalan-jalan ke toko buku. Kalaupun harus membeli, pasti tidak akan rugi. Semoga bermanfaat.
Cilegon, 28 November 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasan dan pencerahannya Teh Eyang. Sukses selalu
Terima kasih Mas . Sukses kembali'
Mantap, salam sukses
Terima kasih Opa. Sukses kembali'
Terimakasih ulasannya. Ya Ya Bund, kalau pas jelong-jelong gitu susah masukkan nafsu membeli ke dalam saku. Tanpa pikir panjang pokoknya suka sabet aja.
Ha ha ..apa kabar Cantik...begitulah kaum wanita.
Terima kasih ulasannya, Bu. Sekarang banyak orang ga berpikir begitu. Pokok'e beli. Salam bahagia.
Betul Bunda. Karena berdasarkan ada keinginan bukan kebutuhan. Salam bahagia kembali
Keren ulasannya.
Terima kasih Bund.