H-969 Gurusiana

"Alwaktu kassaefi" waktu itu ibarat pedang. Begitu salah satu bunyi sabda Nabi yang mengingatkan agar berhati-hati dengan waktu. Jika tidak kita gunakan dengan benar, maka dia akan menggilasmu. Meninggalkanmu dan tak mungkin kita dapat mengejarnya.

Pemangku negeri ini sedang giat mengampanyekan efisiensi. Waktu, tenaga, dan anggaran yang biasanya begitu terasa pada kinerja kita sebagai garda paling bawah.

Dibuat kalang kabut mengejar deadline.

Baru pekan kemarin mendapat instruksi Work From Home setiap hari Jumat. Dan itu baru satu Jumat dilakukan. Hari ini mendapat instruksi lagi bahwa mulai Senin tanggal 24 hingga tanggal 27 Maret 2025 resmi di-WFH-kan. Bahkan bagi karyawan yang punya keperluan keluar, bekerja bisa dari mana saja (WFA).

Anehnya berita WFH/WFA ini tidak membahagiakan bagi saya yang punya tradisi mudik. Asli menangis. Karena banyaknya kinerja yang harus diselesaikan besok hari. Pekerjaan yang melibatkan orang lain (warga madrasah). Verifikasi kinerja kepala dan guru, menyelesaikan laporan hasil pendampingan dan menginputnya pada Emis, pelatihan MOOC yang akan berakhir pada 21 Maret, serta tugas yang melekat pada kedinasan yang tidak boleh ditinggalkan. Semuanya terpasung pada label integritas seorang pegawai.

Pekerjaan lain pun tak luput menunggu sentuhan. Pekerjaan yang mulai digas pada berbagai aplikasi. Membuat kepala oleng saat internet tidak mau dirayu. Akhirnya harus sabar. Sabar tertinggal , dan sabar menekuni pekerjaan yang terpaksa dibawa ke rumah. Karena waktu pulang telah tiba. Tak boleh dikerjakan di kantor, karena sedang efisiensi.

Duh efisiensi. Mengapa saya seolah menjadi korban. Oh, efisiensi. Suka gak suka harus diterima dengan lapang dada.

Cilegon 19032025