" Bapak Ibu Kepala sekolah....pada tahun pelajaran depan (2017/2018) Anda tidak wajib lagi mengajar, agar Anda dapat fokus pada pengelolaan dan peningkatan mutu sekolah..." Itu adalah sepenggal kalimat bapak dirjen GTK yang langsung saya dengar ketika mengikuti kegiatan yang diadakan kemendikbud. hal senada juga pernah disampaikan bapak Hendarman dari Puslitbang Kemdikbud, dan disambut tepuk tangan oleh peserta yang sebagian besar kepala sekolah.

Sebenarnya ini adalah kebijakan yang bagus, akan tetapi saya merasa ragu untuk menindaklanjuti pada tahun pelajaran 2017/2018. beberapa hal yang perlu dicermati untuk kehati-hatian, agar tidak merugikan kepala sekolah adalah (1) apakah revisi PP No. 74 Tahun 2008 tentang guru sudah disahkan? (2) apakah perubahan ini sudah disingkronkan dengan program DAPODIK?

Informasi penting yang saya dapatkan langsung dari bapak Hendarman, dari Puslitbang Kemdikbud menyatakan bahwa sampai saat ini Revisi PP No. 74 /2008 masih menunggu pengesahan dari lintas kementerian. Menurut analisa saya, tentunya program pada Dapodik pun belum disingkronkan karena secara legal formal belum ada, oleh karena itu, sebelum payung hukum resmi diturunkan, saya menyarankan agar para kepala sekolah tetap mengalokasikan jam mengajar sebanyak 6 jam Tatap Muka. hal ini diperlukan untuk mengantisipasi tunjangan profesi pada guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah agar tidak bermasalah. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para kepala sekolah.