BEDAK DORIS, BIKIN MERINGIS

#TantanganGurusiana ke-173

Sore ini dibuat ngakak dengan postingan Pemred MediaGuru, Mas Eko Prasetyo. Semua bermula dari coletehan beliau yang selalu menyebut, bedak doris. Awalnya saya tidak begitu menggubris, toh bedak itu sudah tidak ada lagi, pikirku. Ternyata sampai sore ini, kata bedak doris disebut lagi dalam komen di postingan beliau. Jujur, saya selama ini pura-pura tahu dan sok tahu tentang bedak doris. Begitu penasarannya, saya browsing di internet. Pelan-pelan jari ini menyentuh keybord laptop, yang dari tadi siang dipaksa menyala, karena tugas yang harus diselesaikan. Sebenarnya kalau ia bisa menjerit, sudah habis suaranya menjerit-jerit dari tadi.

Huruf demi huruf kurajut di kolom browsing, bedak doris, search. Allahu akbar, ngakak langsung. Gambar yang terpampang nyata. Sebuah kemasan bedak berwarna orange. Yang membuat saya mendadak ragu adalah, gambar yang ada dalam kemasan itu. Seekor anjing. Tak puas dengan semuanya, saya baca keterangan di kemasannya, ternyata bedak doris itu adalah bedak pembasmi kutu hewan piaraan. Terus yang jadi masalah, jika bedak itu dipakai oleh manusia. Wadidaw!. Apalah jadinya. Mas Eko...Mas Eko. Mas Eko memang selalu membuat suasana jadi cair, tidak kaku, semua usia bisa masuk. Dan beliau selalu melayaninya dengan baik dan ramah. Semoga sehat selalu Mas Eko. Tetap menginspirasi. Sampai tulisan ini selesai, sesak, dan sisa tawa masih ada. Boleh nambah lagi kan, hahahahaa.

Ketika langit mulai gelap, pertanda akan turun hujan

Pekanbaru, 27 Juli 2020