Siti barokah Soedari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
QASIDAH BURDAH,  MASTERPIECE PUJANGGA PECINTA NABI
Masjid Al Imam Ahmad AlBushiri, Alexandria, Mesir

QASIDAH BURDAH, MASTERPIECE PUJANGGA PECINTA NABI

 

Maula ya sholli wasallim daiman Abadan

A’lan Nabibi Kakhoiril Kholqi kullihimii....

(Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu shalawat dan salam atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk)

Syair Qasidah Burdah  ini tidak pernah saya hafalkan, tapi sudah lekat di kepala sejak kecil, mungkin ibu sayapun sering melantunkannya sebagai senandung tidur, hingga bila merayakan maulid secara refleks  ikut menyenandungkan Shalawat Burdah.

Sebelum ikut penerbangan terakhir dari Cairo ke Istanbul. Saya menyambangi Masjid dan Makam Imam Ahmad Al Bushiri di  Iskandariyah, Mesir.

Saya penikmat sastra dan sebagai pejalan kadang sàya membeli tiket perjalanan hanya untuk memuaskan hasrat keingintahuan saya tentang Sang Pujangga atau apapun dlm karyanya.

Pujangga pembuat syair qasidah Burdah adalah  Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Zaid Al Bushiri (1213 - 1296 M), lahir di Dallas, Maroko.Tersohor dengan panggilan Al Imam Ahmad Al Bushiri. Seorang murid dari Syaikh Imam Abu Al Abbas Al Mursi. Beliau adalah salah satu dari sufi besar di Mesir yang di kenal kezuhudannya, serta kehidupannya yang jauh dari aroma keduniawian

Beliau pindah dari Maroko ke Kairo untuk memperdalam ilmu agama dan kesusasteraan Arab. Qasidah Burdah masterpiece nya lahir pada masa perpindahan Dinasti Ayyubiyah ke Dinasti Mamalik Bahriyah. Dimana terjadi pergolakan politik , dekadensi moral masyarakat, serta pejabat yang hanya mengejar kemewahan .

Qasidah Burdah berisi himbauan agar masyarakat mencontoh tauladan akhlak Nabi Muhammad SAW dan kembali kepada ajaran Alquran dan Hadist. Beliau berhasil menjabarkan kehidupan nabi dengan sangat puitis hingga 160 bait.

Karya sastranya disambut baik dan dianggap  memiliki nilai kesusasteraan yang tinggi  dan disebarkan oleh para ahli syair  dari Maghribi hingga sampai ke tanah air. Di tanah air sendiri Qasidah Burdah rutin di lestarikan secara turun temurun di kalangan Ahlu sunnah waljamaah, Masyarakat tradisional dan kalangan pesantren. Hingga kini Qasidah Burdah sering di senandungkan saat Maulid Nabi Muhammad SAW.

Imam Ahmad Al Bushairi menciptakan syair Shalawat Burdah ketika sedang sakit lumpuh,  Beliau bertawasul dan memohon syafaat nabi agar menyembuhkannya, sampai akhirnya beliau bermimpi bertemu  Rasulullah SAW, dan Baginda Nabi menutupi tubuh beliau dengan Burdah atau selimut. Ketika terbangun sembuhlah sakit Imam Ahmad Al Bushairi. Hingga sampai saat ini Qasidah Burdah di percaya sebagai Shalawat yang dapat menyembuhkan penyakit.

Siapa sangka karyanya di senandungkan jauh bermil mil dari masjid dan makamnya oleh ribuan bahkan jutaan orang. Qasidah Burdah bahkan telah di terjemahkan keberbagai bahasa selain Arab.

Betapa hal ini membuktikan karya yang indah yg datang dari hati dan kecintaan pada Allah SWT , akan dipeluk abadi. Bahkan ketika jasad penciptanya telah tiada.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post