Belajar Akhlak Melalui Es Krim
Hari ke-56
Belajar Akhlak Melalui Es Krim
Sabtu lalu beberapa keponakanku main ke rumah. Kembar sedang dauroh di sekolah dan Aidah main ke rumah temannya.
Setelah mengantar si kembar ke sekolah, aku dan suami mencari bahan baku membuat es krim. Aku mengajak para keponakan mengisi waktu hari ini dengan membuat es krim bersama.
Sampai di rumah, mereka langsung kuberi tugas membuat persiapan alat dan bahan. Setelah siap, kami mengerjakannya bersama. Si kecil Alzam yang berusia setahun pun ikutan mengulurkan tangannya meminta mengaduk es krim. Saat dimasukkan dalam wadah, dia ikut menjilati sisa-sisa adonan yang tertinggal di sendok. Lucu sekali tampangnya.
Tiga macam rasa es krim itu kubagi dalam tiga wadah. Dua wadah berukuran kira-kira dua liter, dan satu wadah berukuran kira-kira satu liter.Belum beku benar di dalam freezer, jadi es krim itu dibawa pulang untuk dinikmati di rumah masing-masing.
Salah satu keponakan protes,"Kenapa dia dapat yang besar?"
Mungkin dia akan pasrah kalau kubilang,"Udah deh nurut aja. Terserah Bude yang bagi."
Tapi ini kesempatan untuk menanamkan akhlak mulia pada mereka. Jadi aku menerangkan dengan bahasa yang mereka mengerti, "Farras bawa yang besar karena mau berbagi sama adik-adiknya. Selain itu juga berbagi dengan Athif dan Abbad. Khan rumahnya dekat. Jadi satu wadah untuk dua rumah."
Kulihat mereka diam. Aku berkata lagi,"Kalo yang satu rumah dapat wadah yang kecil."
Akhirnya mereka menerima.
Hari itu mereka belajar tentang kerjasama antar saudara, peduli dengan saudara sepupu, dan cara membagi sesuatu dengan seadil mungkin.
Jakarta, 10 Maret 2020
Siti Alimah Sofyan
Bude yang sayang pada semua keponakan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Endingnya itu buk........poligami..........maaf ibuk saya penentang poligami.....hihihi....salam kenal.
Ending nya jangan seperti itu lah ibu penulis! Banyak Pr ndak mau itu
Hehe siap diedit