Siswo Saroso

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Selamat Jalan Sahabatku

Selamat Jalan Sahabatku

Penulis Siswo Saroso

#Tagur Hari Ke 246(365)

Sungguh berita itu telah meluluh lantahkan segala persendian ku. Tak terasa air mataku mengalir begitu deras. Bibir ini tak mampu mengucap kata kata. Suara ku menjadi berat dan parau. Tatkala berita duka, dari sahabat, teman, karip salah satu terbaikku di panggil Sang Illahi Robbi. Ya Allah ampunilah sisanya, terima amal ibadahnya dan berikan tempat yang mulia di sisi Mu. Serta beri kesabaran dan keikhlasan bagi keluarga yang ditinggalkannya.

Malam itu begitu dingin, diantara tidurku terdengar dering panggilan HP. Tidak seperti biasa. jam 01. tengah malam ada panggilan. Kecuali nomor salah sambung. Anak terkecilku menghantarkan HP dalam kondisi masih ngantuk. Terbangun karena mendengar dering HP. Sambil menghantarkan HP, "Pa ada panggilan dari Ustad Mansyur MAN 2". Kata Si Kecil.

Setelah HP kuraih kulihat riwayat panggilan. Betul ada panggilan tak terjawab. Ku coba untuk menelpon balik. Tapi tak ada jawaban. HP kembali aku taruh di meja. Malam kubiarkan sendiri. Aku hanya bisa menemaninya dalam kesendirian. Bertanya ada apa malam-malam telpon. Tidak seperti biasanya.

Subuh telah lewat. Cahaya terang diufuk timur memancar jelas. Udara dingin perlahan bergeser menjadi hangat. Kuraih HP yang tergeletak di meja. Muncul banyak motivasi di WA. Semuanya mengucapkan berita duka. Aku bertanya siapa yang di panggil Allah di hari istimewa. Semoga khusnul khotimah, bisikku. Tanganku terasa bergetar, mataku perlahan kabur. Kuusap beberapan pipiku yang basah. Kubaca berulangkali. Innalilahi wa inna ilaihi rojiun. Salah satu Sahabat terbaikku terlebih dulu menghadap Allah SWT.

Badanku tersungkur lemas di kursi sudut. Menghela nafas panjang. Menenangkan diri mencoba menerima segalanya sebagai ketetapan Allah SWT. Bayangan jelas wajahnya begitu bersih, kesabarannya, keiklasan dan ketulusan hatinya dirasakan semua teman-temannya. Semua merasa kehilangan. Seorang sahabat yang baik, tulus, sabar, dermawan dan murah hati. Dan saya bersaksi, beliau orang baik.

Ustad Moh Mansyur dikenal sangat sabar dan sederhana sekali. Sebagai seorang guru matematika beliau sangat sabar. Mengajar penuh perhatian. Setiap anak dilayaninya satu-satu. tak ada terlintas wajah seram. Senyumnya membuat anak-anak tidak sungkan untuk bertanya. Hatinya yang lembut menjadikan anak-anak terasa begitu dekat.

Saat bergaul dengan teman-teman sikapnya sama. Sederhana dan bersahaja. Tak ada sedikitpun kesan sombong. Pengalaman hidupnya yang panjang telah mengajarkannya pada sikapnya yang bijaksana. Kedermawanannya sangat dirasakan para sabat. Insyaallah hampir semua temannya pernah merasakan. Kebaikan dan kemurahannya. Sering berbagi dan merasa senang saat bisa berbagi. Inilah contoh yang patut kita teladani. Semoga Allah memberikan tempat di surga. Selamat jalan sahabat. Kebaikanmu dan ketulusanmun selalu aku rindukan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post