Setiap manusia punya takdirnya masing-masing dan dalam menghadapi dan menjalani kehidupan tak semua orang mampu menghadapinya dengan ketenangan dan ketegaran jiwa. Menjadi orang yang tenang dalam menghadapi segala hal dalam hidup, utamanya cobaan dan ujian dalam menjalani kehidupan membutuhkan proses belajar pengendalian diri. Pengendalian diri yang membutuhkan kesabaran dan keikhlasan dalam menjalaninya.

Senyumlah, meski agak tersipu. Diammu adalah sikap membisu, dan biarkan tangismu tersedu hanya engkau yang tahu. Cobalah renungkan, hadirnya ketika kau bahagia, hadirnya, ketika kau tak bisa menjawab, dan hadirnya ketika kau hadirkan kesedihan. Betapa riang gembira, sedih dan duka akan tetap ada mewarnai dan mengukir sejarah perjalanan setiap hidup manusia. Semua harus dijalaninya dengan kesabaran dan keikhlasan diri, serta berlapang dada, tak perlu banyak mengeluh, apalagi mengeluh kepada manusia.

La, Tahzan. Jangan bersedih, karena sesungguh Allah bersama kita yakni,orang-orang yangg bertaqwa, yaitu orang-orag yang menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.Itulah orang yang bersama Allah SWT. Dekatilah Allah, rajin shalat 5 waktu, dan amalan wajib lainnya, juga amalan sunnah. La tahzan, jangan bersedih. Kepada yang sedang diuji,yang telah diuji dan yang belum diuji. Jangan bersedih, cinta Allah SWT dan Rasulullah SAW menjamin kebahagiaan. Jangan Bersedih, Allah maha pengampun lagi Maha Penerima Taubat serta Rahmatnya yang Maha Luas. Jangan Bersedih, semata-mata disebabkan kamu berbeda dengan orang lain karena setiap kejadian, Allah SWT akan melebihkanmu.

===============

Limo, Depok. Jumat, 04 Juni 2021

Siswandi Adi Nugroho